Bisnis.com, SOLO - Pemerintah Jepang mengecam tindakan Rusia yang mengirim senjata nuklir taktis ke Belarusia.
Jepang juga akan memberlakukan sanksi tambahan kepada Rusia karena pengiriman nuklir tersebut.
Negeri Matahari Terbit juga mendorong negara-negara G7 untuk melakukan hal serupa untuk menjaga dunia dari ancaman perang nuklir.
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno mengatakan bahwa negaranya sebagai tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 2023 telah memutuskan untuk menambah sanksi terhadap Rusia demi menekan invasi ke Ukraina.
Matsuno juga mengingatkan bahwa Jepang memiliki sejarah kelam terkait dampak mengerikan dari penggunaan senjata nuklir.
"Sebagai satu-satunya negara yang menderita akibat bom atom selama masa perang, Jepang tidak pernah menerima ancaman nuklir Rusia, apalagi penggunaannya," kata Matsuno dilansir dari Reuters, Jumat (26/5/2023).
Baca Juga
Para pemimpin G7, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Jerman, dan Prancis juga telah menunjukkan tekad untuk mendukung Ukraina dengan bantuan militer tambahan dan sanksi terhadap Rusia pada pertemuan puncak tahunan G7 yang diadakan di Hiroshima, kota yang pertama kali hancur akibat bom atom.
Jepang akan membekukan aset milik 78 kelompok dan 17 individu termasuk perwira militer di Rusia.
Pemerintahan Fumio Kishida pun akan mengembargo ekspor 80 entitas yang berafiliasi dengan militer dan melarang penyediaan layanan konstruksi maupun teknik ke Rusia.
Sebelumnya, rencana penyebaran nuklir diumumkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin dalam sebuah wawancara dengan televisi pemerintah pada 25 Maret 2023.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menyatakan bahwa Barat pada dasarnya semakin memperkeruh perang, seperti yang dia sampaikan dalam pertemuan dengan mitranya, Belarusia.