Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Biden Sebut Hubungan AS dan China Segera Cair

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan bahwa hubungan antara Washington dan Beijing akan mencair dalam waktu dekat.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tiba di bandara militer di Warsawa, Polandia 20 Februari 2023. Evan Vucci/Pool via REUTERS
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tiba di bandara militer di Warsawa, Polandia 20 Februari 2023. Evan Vucci/Pool via REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan bahwa hubungan antara Washington dan Beijing akan mencair dalam waktu dekat.

Hubungan kedua negara tegang setelah AS menembak jatuh sebuah balon udara yang dicurigai sebagai pesawat mata-mata China tahun ini.

Biden mengatakan, hubungan telah memburuk dalam beberapa bulan setelah pembicaraannya dengan Presiden Cina Xi Jinping di KTT G20 di pulau Bali, Indonesia, pada November.

Kemudian, keputusan Washington pada Februari untuk menembak jatuh sebuah balon mata-mata Cina yang diduga melintas di atas wilayah AS memicu pertikaian diplomatik antara dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia ini.

Rencana kunjungan ke Beijing oleh Menteri Luar Negeri Antony Blinken yang tadinya diharapkan dapat memperbaiki hubungan dibatalkan karena insiden tersebut.

Pada Minggu (21/5/2023), dalam sebuah konferensi pers setelah KTT G7 di Hiroshima, Jepang, Biden ditanya perihal hotline yang direncanakan antara AS dan China tidak beroperasi.

"Anda benar, kita harus memiliki hotline terbuka. Pada konferensi di Bali, itulah yang Presiden Xi dan saya sepakati akan kami lakukan dan temui," katanya.

"Dan kemudian, balon udara konyol yang membawa peralatan mata-mata seberat dua mobil pengangkut barang itu terbang di atas Amerika Serikat," tambah Biden.

"Balon itu ditembak jatuh dan semuanya berubah dalam hal berbicara satu sama lain. Saya pikir Anda akan melihat hal itu mulai mencair dalam waktu dekat,” jelasnya.

Pemerintahan Biden juga telah membuat marah Tiongkok dengan menargetkan perdagangan microchip canggih, dengan alasan risiko penggunaan militer.

Presiden membela tindakan-tindakan tersebut pada Minggu, sehari setelah Kelompok Tujuh negara ekonomi terkemuka memperingatkan Cina atas "kegiatan militerisasi" di wilayah tersebut.

"Mereka sedang membangun militernya, dan itulah mengapa saya telah menjelaskan bahwa saya tidak siap untuk memperdagangkan barang-barang tertentu dengan Cina," katanya.

"Kami sekarang memiliki komitmen dari semua sekutu kami bahwa mereka juga tidak akan melakukan hal itu, menyediakan materi semacam itu,” jelasnya.

"Tapi itu bukan tindakan bermusuhan. Ini adalah tindakan yang mengatakan, 'kami akan memastikan bahwa kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk mempertahankan status quo,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper