Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken akan mengunjungi Papua Nugini untuk menandatangani perjanjian pertahanan dan keamanan laut bilateral pada 21-22 Mei 2023, menggantikan Presiden AS Joe Biden.
Mengutip dari Reuters (16/5/2023), informasi tersebut diumumkan oleh Kementerian Luar Negeri AS pada Kamis (18/5/2023) setelah Presiden Joe Biden membatalkan kunjungan yang sudah direncanakan tersebut.
Nantinya Blinken diketahui akan bertemu dengan para pemimpin Forum Kepulauan Pasifik, membahas mengenai berbagai permasalahan termasuk prioritas utama.
Departemen luar negeri menjelaskan bahwa permasalahan tersebut meliputi prioritas dalam mengatasi krisis iklim dan memajukan pertumbuhan ekonomi inklusif bagi masyarakat Kepulauan Pasifik.
Sebelumnya, diketahui bahwa krisis utang AS mendorong Biden pada Selasa (16/5/2023) untuk menunda perjalanannya ke Papua Nugini.
Hal tersebut lantaran dalam menjalankan pemerintahannya, Joe Biden menggunakan dana darurat yang diperkirakan akan habis per 1 Juni 2023.
Baca Juga
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka Biden perlu mendapatkan persetujuan dari kongres dalam menaikkan batas utang.
Presiden Biden juga sudah menghubungi tim Perdana Menteri Papua Nugini untuk menyampaikan informasi yang sama. Namun Biden tetap melanjutkan perjalanan untuk hadir di KTT G7.
AS sendiri sedang mencoba untuk mengimbangi pengaruh China yang meningkat di kawasan Indo-Pasifik. Kunjungan Biden dipandang sebagai bagian upaya tersebut.