Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Batal Berkunjung, Joe Biden Telepon PM Papua Nugini James Marape

Dalam percakapan tersebut, Biden mengabarkan bahwa Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken akan melakukan kunjungan ke Papua Nugini untuk menggantikannya.
Presiden AS Joe Biden berbicara dalam pidato kenegaraan di Gedung Kongres AS pada Selasa (7/2/2023)./Bloomberg-Nathan Howard
Presiden AS Joe Biden berbicara dalam pidato kenegaraan di Gedung Kongres AS pada Selasa (7/2/2023)./Bloomberg-Nathan Howard

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menelepon Perdana Menteri Papua Nugini James Marape pada hari Kamis (18/5/2023) usai membatalkan kunjungannya.

Dilansir dari Reuters, dalam percakapan tersebut, Biden mengabarkan bahwa Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken akan melakukan kunjungan ke Papua Nugini untuk menggantikannya.

Para pemimpin negara kepulauan Pasifik akan bertemu dengan Perdana Menteri India Narendra Modi dan delegasi tingkat tinggi AS di Papua Nugini pada hari Senin (22/5).

Biden membatalkan kunjungan ke Papua Nugini karena negosiasi pagu utang di AS menjelang tenggat waktu 1 Juni. Biden SEDIANYA diharapkan untuk bertemu dengan 18 pemimpin dari Forum Kepulauan Pasifik dan menandatangani pakta kerjasama pertahanan dengan Papua Nugini pekan depan.

Dalam konferensi pers hari ini, Marape mengatakan bahwa Biden telah meneleponnya dan mengundangnya ke pertemuan tingkat tinggi AS-Kepulauan Pasifik di Washington pada bulan September.

"Saya merasa terhormat atas nama rakyat bahwa (Biden) menelepon langsung ke ponsel saya ... dia menyampaikan permintaan maafnya yang tulus bahwa dia tidak dapat datang ke negara kami," kata Marape.

Marape menambahkan, Biden mengatakan bahwa Blinken akan melakukan perjalanan ke Papua Nugini untuk menggantikannya.

Biden menelepon dari Air Force One. Gedung Putih mengatakan bahwa Biden secara pribadi menyampaikan alasan dia tidak dapat melakukan perjalanan karena kebutuhan untuk memastikan Kongres mengambil tindakan untuk mencegah gagal bayar AS.

"Presiden menekankan komitmen AS yang terus berlanjut terhadap kemitraan baru dengan Kepulauan Pasifik," ungkap Gedung Putih.

Marape mengatakan bahwa perjanjian kerja sama pertahanan dengan AS telah dipelajari oleh pengacara pemerintah Papua Nugini dan akan ditandatangani pada hari Senin sebelum dipresentasikan di parlemen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper