Bisnis.com, JAKARTA -- Lembaga survei Indikator Politik Indonesia menilai Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bisa meraup suara dari pendukung berbagai tokoh lain, yang diisukan maju dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.
Hal tersebut ditemukan dalam survei terbaru Indikator Politik Indonesia yang dilakukan pada 30 April hingga 5 Mei 2023. Pada simulasi 19 nama calon Presiden (capres), Prabowo menduduki posisi kedua dari segi elektabilitas yakni sebesar 24,2 persen.
Elektabilitasnya masih di bawah Ganjar Pranowo yang mengalami rebound ke 29,3 persen, dan di atas Anies Baswedan yang hanya 15 persen.
Nama-nama lain yang mengikuti setelahnya ada Ridwan Kamil, Erick Thohir, Mahfud MD, Agus Yudhoyono, Sandiaga Uno, Puan Maharani, Gatot Nurmantyo, Airlangga Hartarto, hingga Muhaimin Iskandar.
Akan tetapi, urutan suara berubah ketika simulasi dikerucutkan ke tiga nama dengan elektabilitas terbesar yakni Ganjar, Prabowo, dan Anies. Ketua Umum Partai Gerindra itu justru meraup elektabilitas 34,8 persen atau menyalip Ganjar, yang meraup suara 34,4 persen.
"Kenapa setelah [simulasi] tiga nama, suara Pak Prabowo naik? Kemungkinan, nama-nama bakal capres pada simulasi 19 nama yang tidak kita sertakan pada tiga nama, itu lebih banyak yang lari ke Pak Prabowo ketimbang ke Ganjar, meskipun selisihnya dalam margin of error," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam rilis survei terbaru, Kamis (18/5/2023).
Baca Juga
Selain Prabowo, elektabilitas Anies Baswedan turut naik ke 21,8 persen pada simulasi tiga nama capres. Jika dibandingkan dengan simulasi 19 nama, elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta itu yakni hanya 15 persen.
Kendati elektabilitas Anies menunjukkan pelemahan dan kerap membuntuti Prabowo dan Ganjar, suara dukungan terhadapnya dinilai masih cukup signifikan. Oleh karena itu, Burhanuddin mengatakan bahwa suara Anies berpotensi menjadi penentu apabila tidak lolos dalam putaran kedua Pilpres 2024.
"Dia menjadi penentu kalau misalnya tidak lolos di putaran kedua, Mas Anies jadi penentu siapa yang akan unggul apakah Ganjar atau Pak Prabowo. Tetapi anything can happen, jangan-jangan penurunan suara buat Mas Anies sebagai bacapres berhasil di-reverse terutama pada bulan ke depan," ujarnya.
Sebagai informasi, survei terbaru Indikator Politik ini dilakukan selama 30 April hingga 5 Mei 2023. Target populasi survei yakni WNI berusiamn 17 tahun ke atas atau sudah menikan dan memiliki ponsel, atau sekitar 83 persen dari populasi nasional.
Namun demikian, Burhanuddin mengaku bahwa 17 persen sisanya yang merupakan kelompok masyarakat ekonomi kelas menengah ke bawah yang tidak memiliki ponsel, tidak terwakili.
Pemilihan sampel dilakukan dengan metode random digit dialing (RDD) dengan 1.200 responden dipilih melalui pembangkitan nomor telepon secara acak. Margin of error diperkirakan sekitar 2,9 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen.