Bisnis.com, JAKARTA – Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Said Abdullah merasa Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sudah memenuhi kriteria pemimpin negara yang layak versi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sebelumnya, saat menyampaikan pidato di acara puncak Musyawarah Rakyat (Musra), Jokowi mengungkapkan pemimpin negara harus berani dan dekat dengan rakyat.
Said pun berpendapat, Ganjar masuk kriteria Jokowi. Menurutnya, banyak rekam jejak Ganjar yang mencerminkan dirinya merupakan politisi yang pemberani.
Dia mengklaim, saat Ganjar menjadi anggota Komisi II DPR, dia terbukti tak terlibat suap megaproyek KTP elektronik. Padahal, lanjutnya, saat ini banyak anggota Komisi II yang terbukti terlibat.
“Ganjar Pranowo juga membuktikan diri sebagai anggota DPR yang pemberani karena menjadi salah satu inisiator terbentuknya Panitia Khusus [Pansus] Hak Angket Bank Century, dan menjadi anggota Pansusnya,” ucap Said dalam keterangannya, Senin (15/5/2023).
Dia juga berpendapat Ganjar juga banyak buat terobosan selama menjabat Gubernur Jawa Tengah. Dia mencontohkan kasus tambang ilegal yang kini diterbitkan dan dikuasai Pabrik Semen Rembang.
Baca Juga
“Dengan masuknya Semen Rembang maka pemerintah mendapatkan masukan, rakyat dapat pekerjaan, serta yang lebih penting ada pihak yang bertanggung jawab lingkungan hidup selama operasi tambang dan pasca tambang,” ujar Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR itu.
Terkait kedekatan dengan rakyat, Said mengklaim Ganjar membuat layanan publik lebih mudah. Kini masyarakat Jawa Tengah bisa langsung mention keluhannya ke media sosial Ganjar dan akan ada langsung diproses.
“Ada respons cepat atas berbagai keluhan rakyat Jawa Tengah, seperti jalan rusak, bantuan rehab rumah, bantuan sosial, penanganan stunting, dan masih banyak lagi. Gebrakan ini jelas meringkas rantai birokrasi yang panjang,” ucapnya.
Kriteria Pemimpin versi Jokowi
Sebelumnya, Jokowi menegaskan bahwa Pilpres 2024 merupakan momen penting bagi kelanjutan visi Indonesia menjadi Negara Maju karena menjadi momentum pemilihan presiden selanjutnya.
“Ini Negara besar dan rakyat Indonesia butuh pemimpin yang tepat butuh pemimpin yang baik, yang dekat dengan rakyat, yang paham hati rakyat, yang tahu kebutuhan rakyat, dan yang mau bekerja keras untuk rakyat. Itu dibutuhkan dan juga pemberani,” ujarnya saat memberikan sambutan di agenda (Musra) di Istora Senayan, Minggu (14/5/2023).
Menurutnya, apabila masyarakat memilih pemimpin yang tak mengerti situasi dan kekuatan Negara, maka visi Indonesia untuk menjadi Negara maju dinilainya akan sulit terealisasi.
“Pemimpin harus paham dan tahu potensi serta kekuatan Negara ini dan harus tahu dan paham bagaimana memajukan Negara ini, dari sisi mana dan mampu memanfaatkan peluang yang ada, bukan rutinitas, bukan hanya duduk di istana, kemudian tandatangan berkas bukan itu,” katanya.
Tak hanya itu, Jokowi pun memerinci sejumlah kriteria dari pemimpin yang menurutnya tepat untuk melanjutkan estafet kepemimpinannya selam 10 tahun menjabat sebagai Presiden Ke-7 RI tersebut. Salah satunya, pandai dalam membangun strategi politik.
“Dia harus tahu cara membangun strategi politik yang ada. Bagaimana cara untuk berhadapan dengan Negara-negara lain, melakukan kompetisi dengan Negara lain. Itu sosok pemimpin yang dibutuhkan Indonesia,” pungkas Jokowi.