Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa peluang Indonesia menjadi Negara maju tersisa 13 tahun lagi.
Alasannya adalah dalam 13 tahun ke depan atau pada 2036 Indonesia akan menghadapi bonus demografi. Bak pedang bermata dua, bonus demografi akan menjadi kekuatan Indonesia jika SDM disiapkan dengan baik. Sebaliknya, akan menjadi malapetaka jika tak disiapkan dengan baik.
“Bonus demografi kita akan muncul pada tahun 2030-an dan sejarah peradaban selalu melihat ini, apakah jumlah besar dapat menjadi bonus karena memang kesempatan hanya sekali. Kesempatannya hanya sekali dalam sejarah,” ujarnya saat memberikan sambutan di agenda Musyawarah Rakyat (Musra) di Istora Senayan, Minggu (14/5/2023).
Oleh sebab itu, orang nomor satu di Indonesia itu mengatakan agar dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi ledakan demografi, maka dibutuhkan sosok pemimpin yang tepat, sebab apabila masyarakat keliru dalam memilih maka Indonesia akan kehilangan kesempatan untuk menjadi Negara maju.
“Begitu kita keliru memimpin pemimpin tepat 13 tahun ke depan hilanglah kesempatan untuk menjadi negara maju, maka dari itu hati-hati. Sejarah di Amerika latin pada tahun 50-an, 60-an, 70-an, mereka di posisi Negara berkembang. Masuk middle income tetapi sudah 60 tahun mereka tetap menjadi Negara berkembang karena apa? Tidak memanfaatkan peluang [bonus demografi] saat itu,” tuturnya.
Kepala Negara pun menilai Indonesia akan memiliki nasib yang sama apabila tak belajar dari sejarah Negara-negara lain. Sehingga dia kembali mewanti-wanti agar masyarakat bijak dalam memilih pemimpin Negara ke depan.
Baca Juga
"Kita akan menjadi Negara berkembang terus karena kesempatan itu tidak akan muncul 2 kali dalam sejarah sebuah peradaban Negara. Oleh sebab itu, sekali lagi memilih pemimpin pada 2024 sangat krusial dan penting sekali harus tepat dan benar, bolak balik saya menyampaikan jangan grusa-grusu, jangan tergesa-gesa krn begitu keliru kita tidak bisa kembali lagi,” imbuhnya.
Dia pun menyebut bahwa ketidakpastian di tingkat global akan tetap melanda hingga 10 tahun ke depan sehingga menurutnya masyarakat diharapkan bijak dalam melihat rekam jejak calon presiden (capres) yang akan dipilih pada pemilu 2024 mendatang.
“Sekarang kita tahu keadaan dunia ketidakpastian global sampai diperkirakan sampai 5-10 tahun yang akan datang itu masih akan terjadi sehingga sekali lagi nahkodanya itu harus nahkoda yang berani, berani mengambil resiko menghadapi semua untuk kemajuan bangsa ini,” pungkas Jokowi.