Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kelompok Anti Monarki Inggris Kecam Penangkapan Aktivis Saat Penobatan Raja Charles III

Kepolisian menahan pemimpin dari kelompok Republik Graham Smith serta puluhan pengunjuk rasa hingga larut malam dengan alasan mencegah kekacauan.
Raja Charles III tengah memegang tongkat kerajaan yang bermahkota permata atau Cullinan I saat penobatan menjadi raja penguasa Inggris./Youtube
Raja Charles III tengah memegang tongkat kerajaan yang bermahkota permata atau Cullinan I saat penobatan menjadi raja penguasa Inggris./Youtube

Bisnis.com, JAKARTA – Kelompok anti monarki Inggris mengkritisi tindakan berlebihan kepolisian Inggris yang menahan demonstran dan aktivis saat upacara penobatan Raja Charles III pada Sabtu (6/5/2023) lalu.

Sebelumnya, kepolisian menahan pemimpin dari kelompok Republik Graham Smith serta puluhan pengunjuk rasa hingga larut malam dengan alasan mencegah kekacauan. Para pengunjuk rasa tersebut dibebaskan setelah hampir 16 jam ditahan.

"Ini adalah tindakan keras yang tampak seperti penangkapan yang telah ditentukan sebelumnya yang akan terjadi terlepas dari bukti atau tindakan kami. Hak untuk memprotes secara damai di Inggris tidak ada lagi," kata Smith dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters, Senin (8/5).

Kelompok anti kerajaan memandang penahanan tersebut tersebut merupakan tindakan kejam dan tidak lagi ada hak protes damai di Inggris.

"Penangkapan ini bukan untuk melindungi orang dari bahaya, tapi untuk melindungi Raja dari rasa malu," lanjutnya.

Pihak kepolisian Metropolitan London menyebutkan bahwa sebanyak 64 penangkapan telah dilakukan pada hari Sabtu untuk menjaga ketertiban publik.

Polisi mengatakan bahwa mereka paham dengan rasa khawatir publik setelah terjadinya penangkapan, tetapi, hal tersebut dilakukan setelah mereka mendapat informasi bahwa para demonstran ingin mengganggu prosesi penobatan.

Sehari sebelum penobatan, kepala polisi London Mark Rowley memperingatkan bahwa pihaknya akan turun tangan apabila para demonstran ingin mencoba mengganggu perayaan.

Puluhan ribu orang secara sekilas melihat Raja Charles dan Ratu Camilla yang baru dinobatkan, yang naik kereta negara kembali ke Istana Buckingham setelah kebaktian hari Sabtu di Westminster Abbey.

Tidak semua pendukungnya ada di tempat untuk menontonnya bersamaan dengan para anti monarki yang melambai-lambaikan spanduk bertuliskan “bukan rajaku” tersebut.

Menteri Kebudayaan Lucy Frazer menyatakan kepercayaannya kepada pihak kepolisian dan membenarkan tindakan yang dilakukan demi keamanan nasional.

"Saya pikir secara keseluruhan (polisi) berhasil mendapatkan keseimbangan itu dengan benar," kata Frazer kepada Sky News.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper