Bisnis.com, JAKARTA – Kelompok anti monarki Inggris mengkritisi tindakan berlebihan kepolisian Inggris yang menahan demonstran dan aktivis saat upacara penobatan Raja Charles III pada Sabtu (6/5/2023) lalu.
Sebelumnya, kepolisian menahan pemimpin dari kelompok Republik Graham Smith serta puluhan pengunjuk rasa hingga larut malam dengan alasan mencegah kekacauan. Para pengunjuk rasa tersebut dibebaskan setelah hampir 16 jam ditahan.
"Ini adalah tindakan keras yang tampak seperti penangkapan yang telah ditentukan sebelumnya yang akan terjadi terlepas dari bukti atau tindakan kami. Hak untuk memprotes secara damai di Inggris tidak ada lagi," kata Smith dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters, Senin (8/5).
Kelompok anti kerajaan memandang penahanan tersebut tersebut merupakan tindakan kejam dan tidak lagi ada hak protes damai di Inggris.
"Penangkapan ini bukan untuk melindungi orang dari bahaya, tapi untuk melindungi Raja dari rasa malu," lanjutnya.
Pihak kepolisian Metropolitan London menyebutkan bahwa sebanyak 64 penangkapan telah dilakukan pada hari Sabtu untuk menjaga ketertiban publik.
Baca Juga
Polisi mengatakan bahwa mereka paham dengan rasa khawatir publik setelah terjadinya penangkapan, tetapi, hal tersebut dilakukan setelah mereka mendapat informasi bahwa para demonstran ingin mengganggu prosesi penobatan.
Sehari sebelum penobatan, kepala polisi London Mark Rowley memperingatkan bahwa pihaknya akan turun tangan apabila para demonstran ingin mencoba mengganggu perayaan.
Puluhan ribu orang secara sekilas melihat Raja Charles dan Ratu Camilla yang baru dinobatkan, yang naik kereta negara kembali ke Istana Buckingham setelah kebaktian hari Sabtu di Westminster Abbey.
Tidak semua pendukungnya ada di tempat untuk menontonnya bersamaan dengan para anti monarki yang melambai-lambaikan spanduk bertuliskan “bukan rajaku” tersebut.
Menteri Kebudayaan Lucy Frazer menyatakan kepercayaannya kepada pihak kepolisian dan membenarkan tindakan yang dilakukan demi keamanan nasional.
"Saya pikir secara keseluruhan (polisi) berhasil mendapatkan keseimbangan itu dengan benar," kata Frazer kepada Sky News.