Bisnis.com, JAKARTA- Kepolisian membeberkan sejumlah persiapan pengamanan KTT Asean di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur pada pekan depan.
Salah satu persiapan yang telah dilakukan adalah mengadakan operasi terpusat dengan sandi “Komodo 2023”. Operasi ini akan terkolaborasi dengan aspek-aspek penting lain sehingga KTT ASEAN berjalan sukses.
"Dengan operasi ini kita menyelenggarakan satu mekanisme pengamanan yang detil, terintegrasi dan terkolaborasi dengan semua aspek. Baik itu aspek keamanan maupun aspek pendukung dari kegiatan KTT ini sendiri," kata Asops Kapolri, Irjen.Pol. Agung Setya dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9, dikutip Minggu (7/5/2023).
Polri sendiri, kata Agung, telah menyiagakan 2.627 personel bekerja sama dengan TNI dan stakeholders lain yang sejak hari ini, Kamis 5 April 2023 telah bertolak ke Labuan Bajo.
Di Labuan Bajo, petugas keamanan langsung menempati pos-pos pengamanan tempat KTT ASEAN berlangsung serta melakukan latihan rutin terutama untuk menyesuaikan dengan kondisi, topografi dan keunikan Labuan Bajo.
"Dengan mengelola Daerah yang spesifik ini tentu perlu pengenalan lokasi. Kemudian lebih detil lagi tentang potensi-potensi apa yang harus kita kelola dan kendalikan sehingga keamananan bisa terwujud," katanya.
Baca Juga
Agung mengatakan untuk menjamin keamanan menyongsong KTT ASEAN di Labuan Bajo, Polri dan TNI telah membangun komunikasi dan kerja sama yang intens.
"Kita melihat teman-teman TNI sudah menyediakan Kapal TNI di perairan. Demikian juga yang ada di darat. Kemudian teman-teman Paspampres sudah mulai menata jalur dan menyiapkan lokasi-lokasi tempat berlangsungnya KTT," kata Agung.
Sementara itu, untuk pengamanan Kepala Negara, Paspampres akan dibantu 104 personil dari pihak kepolisian. Polri juga telah menyediakan jalur yang cukup panjang dari Kota Labuan Bajo ke Golo Mori, salah satu tempat berlangsungnya KTT ASEAN nanti.
"Kita sudah menyiapkan jalur yang cukup panjang kurang lebih 36 km dari Kota Labuan Bajo. Kita siapkan pengawalannya sehingga para delegasi tiba dengan selamat dan lancar sampai di lokasi," tambahnya.
Untuk diketahui, pengamanan jelang KTT ASEAN ini juga tidak hanya dilakukan di Labuan Bajo, tetapi juga di provinsi-provinsi sekitar, terutama Bali. Hal itu dilakukan karena pesawat para kepala negara akan berada di Bali dan sebagian akan bermalam di Pulau Dewata tersebut.
Siapkan 8 Satgas Khusus dan Antiteror
Polri juga telah menyediakan 8 satuan tugas (Satgas) untuk mengantisiapasi gangguan dan ancaman jelang KTT ASEAN di Labuan Bajo. Selain 8 Satgas khusus juga telah disiapkan Satgas Anti-teror.
"Untuk mengantisipasi potensi gangguan nyata, kami sudah menyiapkan satgas-satgas khusus. Kami memiliki 8 satgas untuk menangani hal tersebut," terang Agung.
Untuk potensi gangguan yang mungkin akan muncul akan ditangani oleh Satgas Preventif dari Badan Intelijen Kepolisian bersama Badan Intelijen Negara dan Badan Intelijen Strategis TNI.
Kemudian juga ada Satgas Tindak dan Anti-teror untuk memastian kesiapan polri apabila muncul gangguan berupa teror. Kemudiaan terdapat juga Satgas Kontingensi apabila sewaktu-waktu muncul masalah atau gangguan kesehatan yang sifatnya mendadak.
"Kita juga menyediakan langkah-langkah kontingensi, Polri menyiapkan 2 Helikopter, TNI menyiapkan 3 Helikopter dan Rumah Sakit Kapal yang telah tiba di Labuan Bajo," jelas Agung.
Agung mengatakan, pada intinya pengamanan KTT ASEAN di Labuan Bajo akan dilakukan dengan sangat hati-hati, detil disesuaikan dengan keunikan dan keindahan alam serta keramahtamahan masyarakatnya.
"Ini dinamika yang akan terus kita kolaborasikan dan kita padukan satu sama lain. Kami bersama TNI selalu berkoordinasi untuk mengikuti dinamika-dinamika yang sangat dinamis, seperti perubahan-perubahan jadwal ataupun perubahan-perubahan kegiatan yang harus kami sesuaikan dengan kondisi dan situasi," pungkasnya.