Bisnis.com, JAKARTA - Ketua DPP Partai Nasional Demokrat (NasDem) Sugeng Suparwoto mengungkapkan bahwa pimpinan partainya, Surya Paloh, bingung karena belakangan hubungan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi renggang.
Sugeng mencontohkan, pada awal pekan ini, Jokowi mengundang para ketua umum partai politik pendukung pemerintah. Meski begitu, ternyata Surya Paloh yang notabenenya pimpinan partai pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin tak diundang.
"Kemarin itu pertemuan apa itu? Pertemuan koalisi pemerintah dalam konteks ini, atau pertemuan koalisi capres-cawapres di tahun 2024, kan gitu. Kalau koalisi pemerintah, mestinya diundang Pak Surya," ujar Sugeng di Sekretariat Perubahan, Jakarta Selatan, dikutip Sabtu (6/5/2023).
Dia mengakui bahwa NasDem sudah punya calon presiden (capres) usungan sendiri, yaitu mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Meski begitu, lanjutnya, NasDem tetap berkomitmen mendukung pemerintahan Jokowi-Maruf Amin sampai masa jabatan mereka berakhir pada Oktober 2024.
"Itu firm [tegas] sikap NasDem dan sikap Pak Surya [tetap dukung Jokowi]. Bukan karena ingin menjilat-jilat kekuasaan, tidak. Itu adalah moral politik yang baik. Orang yang mengusung [Jokowi] adalah kami kok," ungkap Sugeng.
Ketua Komisi VII DPR itu mengatakan, Surya Paloh bingung dengan sikap Jokowi yang seakan menjaga jarak darinya. Jika alasan karena pengusungan Anies, pihaknya tambah bingung karena NasDem sebagai partai politik punya hak konstitusional mengusung calon pilihannya dalam ajang pilpres.
Baca Juga
"Pak Surya juga enggak tahu kok tiba-tiba ada hambatan psikologis kayak gitu," jelasnya.
Memang, sejak NasDem mengusung Anies jadi capres pada awal Oktober tahun lalu, hubungan antara Jokowi dengan Surya Paloh diyakini merenggang.
Alasannya, Anies dianggap sebagai sosok 'antitesa' Jokowi. Setidaknya, PDIP yang kerap mendengungkan narasi itu.