Bisnis.com, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kian intensif menjalin komunikasi politik. Selain mengonsolidasikan koalisi bareng PKB, eks Komandan Jenderal Kopassus tersebut juga rajin mengunjungi tokoh-tokoh di luar koalisinya.
Pada Senin (1/5/2023) lalu misalnya, Prabowo mengunjungi kediaman Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical di Jalan Ki Mangunsarkoro Nomor 42, Menteng, Jakarta Pusat pada Senin (01/05/2023).
Pada kesempatan itu, Ical didampingi oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Sementara itu, Prabowo datang seorang diri.
Dari siaran pers yang diterima Bisnis, pertemuan antara Prabowo dengan Ical dan Airlangga itu hanya dalam rangka silaturahmi sekaligus makan siang bersama.
Sayangnya Prabowo tak mau mengungkapkan, apakah ada pembicaraan terkait karja sama antara Golkar dan Gerindra.
Usai berdiskusi dan makan siang, Prabowo langsung pamit. Ical dan Airlangga pun mengantar Prabowo hingga masuk ke dalam mobilnya.
Baca Juga
Bertemu JK
Sehari berselang, Prabowo mengunjungi kediaman mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla alias JK di Jalan Brawijaya Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Selasa (2/5/2023) sore.
Diketahui, pertemuan berlangsung pada sekitar pukul 17.00 WIB. Dari rekaman video yang diterima Bisnis, JK terlihat menunggu kedatangan Prabowo.
Sesudah Prabowo tiba dengan mobilnya, JK langsung menghampiri. Prabowo pun langsung bergegas menyalami JK.
"Mohon maaf lahir dan batin, Pak," ujar Prabowo ke JK.
Prabowo dan JK terlihat kompak mengenakan batik. Bedanya, Prabowo mengenakan batik dengan corak warna cokelat, sedangkan JK mengenakan batik berwarna krem.
Saat masuk ke rumah, keduanya sempat berbincang-bincang sejenak. Prabowo mengaku sudah ingin sowan ke JK pada momen Lebaran lalu. Meski begitu, lanjutnya, JK sedang berada di rumah sakit. Memang, beberapa hari lalu JK dikabarkan positif Covid-19.
"Saya waktu Lebaran sudah mau datang tapi bapak di rumah sakit," ucap Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Kumpul dengan Jokowi
Adapun pada malam harinya, Prabowo bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun kali ini dia tidak sendiri, Prabowo datang untuk memenuhi undangan halalbihalal Jokowi dengan sejumlah ketua umum partai politik (ketum parpol) pendukung pemerintah minus NasDem.
Pertemuan antar elite politik itu bahkan berlangsung sekitar 2,5 jam.
Prabowo pun berkelakar alasan pertemuan dengan orang nomor satu di Indonesia tersebut memakan waktu sampai 2,5 jam lebih. Menurutnya, karena orang-orang yang dipanggil Presiden asal Surakarta ini sudah menjalin kekerabatan dengan baik sehingga waktu berlalu tanpa terasa.
“Kenapa? Ya, karena kami semua bersahabat, kekeluargaannya juga baik,” kata Prabowo kepada wartawan, Selasa (2/5/2023).
Meski begitu, Prabowo juga mengungkapkan alasan atas absennya Partai NasDem yang dinahkodai oleh Surya Paloh. Hal ini disebutnya karena Ketum Parpol bernuansa biru itu sedang berada di luar Negeri.
“Sedang di luar Negeri, sedang di luar negeri,” ucapnya singkat.
Lebih lanjut, Prabowo pun menjelaskan beberapa isi diskusi dari pertemuan tersebut. Menteri Pertahanan (Menhan) itu menekankan kembali kalau pertemuan ini adalah silaturahim pascalebaran.
"Hal-hal yang baik, tadi kita terutama intinya Lebaran. Kemudian beliau menyampaikan perkembangan terakhir bidang ekonomi, ramalan semua negara besar, ramalan World Bank, IMF, semua. Indonesia benar-benar punya potensi benar-benar untuk menjadi negara maju,” ujarnya.
Prabowo menyebut optimistis dari Jokowi untuk mewujudkan visi Indonesia Maju selepas kepemimpinannya dapat terwujud oleh Presiden selanjutnya.
“Bisa [jadi Negara maju] sekarang saja kalau tidak salah GDP kita sudah US$ 1,5 triliun, diperkirakan sekarang ekonomi kita sudah ke 16 besar dan diperkirakan kita sangat mungkin menjadi ekonomi keempat terbesar di dunia kalau kita pandai memanfaatkan keadaan. Jadi itu titipan beliau kepada kita-kita. Saya kira itu intinya," tuturnya.
Kendati demikian, Prabowo mengaku tak ada pembahasan mendalam terkait dengan isu pencapresan atau Koalisi besar atau ajakan ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
“Tadi kita nggak terlalu rinci [bahas politik]. Bahkan, saya kira nggak ada. Secara praktis tidak, tetapi titipan besar bahwa kita harus rukun, kita harus kompak, bisa kerja sama demi Negara ini. Intinya itu demi bangsa dan Negara,” tandas Prabowo.