Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin mengatakan setidaknya 540 orang ditangkap di kota-kota di seluruh Prancis selama demonstrasi May Day yang memprotes rencana reformasi pensiun pemerintah.
Polisi tinggi Prancis mengatakan bahwa 300 orang ditahan di Ibu Kota Paris, Prancis, yang menyatakan kepada BFM TV, pada Selasa (2/5/2023).
"Sebanyak 540 orang ditahan di seluruh Prancis selama protes, dengan 300 tahanan ditahan di ibu kota," katanya, seperti dilansir dari Reuters, pada Selasa (2/5/2023).
Selanjutnya, polisi tinggi Prancis itu menambahkan bahwa sebanyak 406 petugas polisi menderita luka-luka.
"Jumlah yang terluka di antara pengunjuk rasa melebihi 60, dengan 32 demonstran menderita luka-luka selama protes di Paris," lanjutnya.
Putaran lain dari protes nasional terhadap rencana reformasi pensiun kontroversial pemerintah Prancis, berubah menjadi kerusuhan di banyak kota, yang terjadi pada Senin (1/5/2023).
Baca Juga
Pengunjuk rasa yang agresif memprovokasi petugas penegak hukum dengan melemparkan batu dan botol ke arah mereka.
Sementara itu, petugas polisi menanggapi dengan menyemprotkan gas air mata, dan di Paris menggunakan meriam air untuk membersihkan jalan dari para demonstran.
Menurut pihak berwenang, hampir 800.000 orang ikut serta dalam protes reformasi pensiun May Day di seluruh Prancis, dengan lebih dari 100.000 demonstran turun ke jalan di Paris.
Konfederasi Umum Buruh (CGT) pada gilirannya mengklaim bahwa protes tersebut telah melibatkan 2,3 juta orang, termasuk 550.000 orang di ibu kota.