Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PBB: 800.000 Orang akan Meninggalkan Sudan

PBB memperingatkan bahwa konflik di Sudan dapat membuat 800.000 orang mengungsi dan meninggalkan negara itu.
Seorang gadis yang dievakuasi dari Sudan melihat melalui jendela bus setelah dia tiba di Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, di pinggiran Jakarta, Indonesia, 28 April 2023. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Seorang gadis yang dievakuasi dari Sudan melihat melalui jendela bus setelah dia tiba di Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, di pinggiran Jakarta, Indonesia, 28 April 2023. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana

Bisnis.com, JAKARTA - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan bahwa konflik di Sudan dapat membuat 800.000 orang mengungsi dan meninggalkan negara itu pada Senin (1/5/2023).

Pertempuran antara dua organisasi militer terus berlanjut di Ibu Kota Khartoum, meskipun telah diserukan adanya gencatan senjata, seperti dilansir dari Reuters, pada Selasa (2/5/2023).

Ratusan orang dinyatakan tewas dan ribuan lainnya terluka selama 16 hari pertempuran sejak perselisihan antara tentara Sudan dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter meletus dalam konflik pada Sabtu (15/4/2023).

Krisis di Sudan telah menimbulkan bencana kemanusiaan, merusak sebagian Khartoum, mempertaruhkan penarikan kekuatan regional dan memicu kembali konflik di wilayah Darfur.

Warga Sudan mengkhawatirkan nyawa kedua pemimpin yang berseteru tersebut, dalam perebutan kekuasaan antara panglima militer dan Kepala RSF di Sudan.

Kedua pemimpin itu berbagi kendali atas pemerintah setelah kudeta tahun 2021, tetapi berselisih karena rencana transisi ke pemerintahan sipil.

Adapun, kedua belah pihak sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata selama 72 jam, setelah banyak dilanggar, pada Minggu (30/4/2023).

PBB mengatakan bahwa pasukan yang berselisih dapat mengadakan pembicaraan gencatan senjata di Arab Saudi. 

Akan tetapi, serangan udara dan artileri terus terdengar ketika asap membubung di Khartoum dan kota-kota tetangga, pada Senin (1/5/2023).

Pejabat PBB Raouf Mazou mengatakan bahwa badan pengungsi mencatat sebanyak 815.000 orang termasuk 580.000 orang Sudan serta pengungsi asing yang sekarang tinggal di negara itu. 

Berdasarkan data PBB, populasi di negara itu sebelum konflik berjumlah 46 juta orang, dan kini sekitar 73.000 orang telah meninggalkan Sudan.

Mesir melaporkan 40.000 orang Sudan telah melintasi perbatasannya, dan telah melakukan perjalanan dalam kondisi yang sulit.

Sementara itu, Mazou mengatakan bahwa pengungsi yang lain telah pergi ke Chad, Sudan Selatan dan Ethiopia, atau berlayar melintasi Laut Merah ke Arab Saudi dengan perahu evakuasi.

Kementerian Kesehatan Sudan menyampaikan bahwa setidaknya 528 orang tewas dan 4.599 terluka dalam konflik Sudan.

PBB telah melaporkan jumlah kematian serupa, tetapi percaya bahwa jumlah kematian sebenarnya jauh lebih tinggi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper