Potensi Indonesia dan Kesamaan Rusia dan Indonesia
Lyudmila mengaku bahwa Indonesia adalah negara yang luar biasa dan memiliki potensi yang begitu besar. Lyudmila bercerita walaupun secara geografis Indonesia dan Rusia sangat jauh dan memiliki iklim yang berbeda, namun kedua negara memiliki banyak kesamaan.
Lyudmila menjelaskan bahwa Rusia dan Indonesia adalah negara yang beragam secara budaya. Di Rusia, banyak orang-orang yang memiliki agama yang berbeda, namun dapat hidup bersama dengan cukup harmonis. Rusia sendiri juga memiliki lebih dari 100 kelompok etnis dan minoritas.
Selain itu, Lyudmila juga mengatakan bahwa baik Indonesia dan Rusia merupakan bagian dari negara-negara besar. Hal inilah yang membuat negara Indonesia dan Rusia terbuka untuk dunia.
“Kita tidak perlu membangun penghalang apapun di sekitar diri kita [Indonesia dan Rusia] sendiri, untuk membuktikan apapun kepada siapapun. Negara kita hebat," ujar Lyudmila.
Mengenai perdagangan antara Rusia dan Indonesia
Lyudmila menjelaskan bahwa banyak minat dari perusahaan Rusia untuk datang ke Indonesia. Hal ini lantaran bisnis Rusia tidak diterima di Rusia. Hal inilah yang membuat para pebisnis untuk beralih ke teman dan mitra Asia, bukan mitra tradisional seperti China, namun juga Asean, pertama-tama Indonesia.
Rusia sendiri telah bergabung dengan proyek investasi, walaupun Lyudmila mengatakan bahwa mungkin masih belum cukup. Contohnya seperti pertambangan minyak, proyek pembangunan kilang minyak di Tuban yang sedang berjalan, perusahaan Rusia yang terlibat dalam eksplorasi ladang gas dan minyak di Tuna.
Baca Juga
Kemudian dari sisi teknologi, Rusia juga memiliki perusahaan IT yang sukses besar di Indonesia yakni Taxi Maxim, yang dioperasikan oleh perusahaan IT Rusia.
Lyudmila sendiri juga menjelaskan bahwa salah satu barang utama yang diimpor dari Indonesia adalah minyak sawit.
“Ekonomi kita saling melengkapi karena kami melengkapi, karena kita [Rusia] memproduksi barang yang tidak dimiliki Indonesia, dan Indonesia memproduksi barang yang tidak bisa diproduksi di negara Rusia,” jelasnya.
Lyudmila kemudian juga mengatakan bahwa Rusia dapat membagi pengalaman dengan negara Indonesia, sehingga akan memiliki banyak perspektif dan dia mengharapkan bahwa kerjasama tersebut dapat diterapkan.
Pesan Bagi Generasi Muda yang Ingin Menjadi Duta Besar
Lyudmila teringat ketika putrinya berusia 15 tahun. Lyudmila kemudian bertanya kepada anaknya ketika masih duduk di sekolah menengah dan sedang mempelajari bahasa China.
“Namanya Masha. Seperti Masha and the Bear (kartun anak-anak). Ya, [Masha] memiliki karakter yang sama. Semua beruang akan ketakutan, [Masha] sangat aktif,” jelasnya sambil tertawa.
Lyudmila bertanya kepada Masha mengenai apa rencananya di masa depan. Masha kemudian menjawab bahwa “Nomor satu, saya ingin menjadi duta besar untuk China”. Lalu, jika gagal, Masha menjelaskan bahwa opsi kedua adalah menjadi Presiden Federasi Rusia. Lyudmila kemudian menyetujui mimpi anaknya, dan memotivasi untuk melanjutkan mimpinya.
Lyudmila kemudian mengatakan bahwa jika Anda memiliki seperti ini, maka lanjutkan saja walaupun tentu membutuhkan banyak kerja keras. Lyudmila sendiri mengaku bahwa pekerjaan duta besar sangatlah luar biasa.
“Pekerjaan duta besar sangat berharga (rewarding) karena Anda melihat begitu banyak negara. Anda akan bertemu dengan orang-orang hebat. Sungguh, saya tidak akan menukarnya dengan apapun - bahkan menjadi istri duta besar,” jelasnya.