Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sandiaga Soroti Insiden Jokowi Nyaris Makan Buah Berformalin di Labuan Bajo

Menparekraf Sandiaga Uno menyayangkan insiden Presiden Jokowi yang nyaris mengonsumsi buah mengandung formalin saat di Labuan Bajo
Sandiaga Soroti Insiden Jokowi Nyaris Makan Buah Berformalin di Labuan Bajo. Menparekraf Sandiaga Uno ketika meninjau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido di Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Jumat (31/3/2023).
Sandiaga Soroti Insiden Jokowi Nyaris Makan Buah Berformalin di Labuan Bajo. Menparekraf Sandiaga Uno ketika meninjau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido di Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Jumat (31/3/2023).

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyayangkan insiden Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang nyaris mengonsumsi buah mengandung formalin saat di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Sandiaga mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Otorita Labuan Bajo Flores (BOLBF) supaya hal serupa tidak terjadi ketika perhelatan KTT Asean ke-42 pada 9--11 Mei 2023, yang akan digelar di Labuan Bajo.

“Kami langsung berkoordinasi dengan Kepala Otorita untuk memastikan begitu ada temuan seperti itu. Apalagi, ini ditingkat paling tinggi Negara ini bapak Presiden, sementara pada Mei ini kita akan menyambut kepala-kepala Negara tetangga yang lain sehingga ini yang harus disolusikan segera,” tuturnya kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Kamis (27/4/2023).

Menurutnya, insiden tersebut juga dapat diartikan sebagai bentuk dorongan agar ke depan Kepala Daerah setempat dapat membangun rantai pasok pangan yang memadai. Sehingga setiap bahan makanan dan minuman yang tersaji kian teruji kualitasnya.

“Ini tentunya menjadi catatan ya, karena di Labuan Bajo sendiri rantai pasoknya ini belum kuat terbangun. Jadi, sempat terjadi kekurangan telur, buah-buahan yang tidak fresh lagi. Sehingga saya mendorong para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk memperkuat rantai pasok sehingga tidak semua kebutuhan untuk wisatawan itu dibawa dari luar Labuan Bajo, tetapi bisa dikembangkan di Flores dan NTT sendiri,” imbuhnya.

Dia pun mengaku telah melakukan komunikasi dengan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Josef Nae Soi terkait beberapa investasi yang akan dibawa pemerintah sehingga dapat digunakan untuk pembangunan rantai pasok makanan dan minuman.

“Tadi saya sudah berbicara dengan pak Wagub NTT dan akan ada beberapa investasi yang bisa kami bawa, sehingga jangan hanya membangun hotel-hotel, restoran, tetapi juga rantai pasoknya sehingga produk itu masih segar, dan tidak semua harus dibawa dari luar daerah tetapi juga membuka peluang bagi pengusaha dan lapangan kerja bagi warga sekitar,” katanya.

Menurutnya, pemerintah setempat harus belajar betul dari insiden yang terjadi baru-baru ini, dengan menyiapkan rantai pasok yang harus diperkuat. Misalnya, Sandi mencontohkan apabila berkaitan dengan telur, maka pemerintah daerah (pemda) harus menghadirkan industr peternak ayam petelur.

“Bisa dibangun di Flores, buah juga harus dibangun sistem ketersediaan di sana, sayur mayur juga kan selama ini dari Makassar itu juga harus di bangun juga di Flores dan NTT, Bima, atau yang dekat di Sumbawa. Jadi ini, menjadi catatan tersendiri bagi kita, apalagi kita akan menyambut KTT Asean,” ujarnya.

Oleh sebab itu, Sandiaga ingin pemerintah daerah memastikan insiden makanan berformalin tidak akan terulang saat rangkaian acara KTT Asean digelar pada 9—11 Mei mendatang.

“Dan ini sudah kami sampaikan agar semua penyedia pasokan itu dalam siaga 1 agar jangan sampai terjadi kekurangan, jangan sampai terjadi kualitas makanan yang di bawah standar, apalagi membahayakan kesehatan,” pungkas Sandiaga.

Dalam kesempatan terpisah, Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Josef Nae Soi juga menanggapi soal Presiden Ke-7 Ri itu yang hampir menyantap buah berformalin saat berada di Labuan Bajo. Menurutnya, hal tersebut lebih baik ditanyakan langsung kepada Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.

"Itu, itu nanti belum. Itu nanti tanya Menteri Kesehatan, jangan tanya Wagub masak masalah itu," ujar Josef di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (27/4/2023). 

Namun, Josef memastikan insiden makanan berformalin tidak akan terulang saat rangkaian acara KTT Asean digelar.

"Enggak lah, makanan enggak mungkin ambil dari situlah, enggak mungkin. Itu pasti sudah dilihat, diperiksa pasti tamu. Dari negaranya sendiri [negara pemimpin Asean] sudah terperiksa, enggak mungkin dikasih makanan yang begitu. Enggak mungkinlah," tandas Josef.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper