Bisnis.com, JAKARTA -- Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo resmi menjadi calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan atau PDIP.
Penunjukkan Ganjar mengakhiri spekulasi sekaligus menjawab teka-teki mengenai sosok yang akan diusung partai pemenang Pemilu dua kali itu dalam kontestasi Pilpres 2024.
Namun usai deklarasi tersebut, muncul kasak-kusuk, siapa yang akan mendampingi Ganjar Pranowo sebagai calon wakil presiden. Jika Anies memilih santai dan menyatakan akan segera mengumumkannya pada waktunya tiba. Calon cawapres Ganjar sudah dibuka secara terang benderang oleh Presiden Joko Widodo.
Kalau menurut Jokowi ada tujuh nama yakni Erick Thohir, Sandiaga Uno, Mahfud MD, Ridwan Kamil, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Airlangga Hartarto, hingga Prabowo Subinato.
Nama yang terakhir, Prabowo, mungkin tidak masuk hitungan cawapres, karena dia secara tegas menyatakan bahwa Gerindra telah memberi mandat kedapanya sebagai capres bukan cawapres.
Sedangkan Ridwan Kamil, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dan Airlangga Hartarto berasal dari dua partai yang tengah menginisiasi koalisi besar. Koalisi besar ini akan menentukan capres dan cawapresnya sendiri dan cenderung resistensi terhadap PDIP.
Baca Juga
Artinya tinggal tiga kandidat yang berpotensi mendampingi Ganjar sebagai cawapres yakni Sandiaga Uno, Erick Thohir dan Mahfud MD. Nama Mahfud memang belakangan ini menguat untuk diajukan sebagai cawapres. Apalagi sepak terjangnya saat membongkar kasus transaksi keuangan di Kementerian Keuangan telah memperoleh banjir simpati dari publik.
Persoalannya, nama Mahfud tidak pernah terendus oleh lembaga survei. Survei terbaru Indikator Politik tidak memasukan Mahfud MD dalam daftar tujuh tokoh yang memiliki elektabilitas cawapres paling tinggi.
Nama-nama yang masuk survei itu masih didominasi tokoh lama yakni Ridwan Kamil dengan angka 19,7 persen, Sandiaga Uno 18,4 persen, dan Erick Thohir 11,8 persen. Praktis jika melihat realitas politik, pembentukan koalisi dan hasil survei hanya menyisakan nama Sandiaga Uno dan Erick Thohir.
Tanggapan Ganjar
Ganjar telah menanggapi peluang beberapa tokoh di atas untuk mendampinginya bertarung dalam Pilpres 2024. Ganjar mengaku sering berkomunikasi dengannya Menteri BUMN itu terutama soal sepak bola. Oleh sebab itu, dia mengatakan Erick Thohir merupakan sosok yang menarik untuk jadi cawapresnya.
“Mas Erick menarik, anak muda energik ya,” ungkap Ganjar seperti yang disiarkan kanal YouTube Najwa Shihab pada Minggu (23/4/2023).
Sedangkan Sandi, Ganjar menganggapnya sebagai teman lari. Tak hanya itu, dia mengaku gampang mengobrol dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu.
“Saya kira kita juga punya pemikiran ekonomi kreatif yang [sama], ya beliau dalam praktik ya lebih banyak karena pengusaha, kalau saya keputusan,” jelasnya.
Sedangkan Mahfud, Ganjar memuji sebagai sosok yang punya perhatian besar ke pemberantasan korupsi. Dia juga mengatakan dekat dengan sosok Menteri Koordinasi bidang Politik, Hukum, dan Keamanan itu.
“Beliau orang yang sangat menguasai ilmu pengetahuan cukup banyak, berani,” ucapnya.
Bagaimana Peluang Sandi dan Erick?
Dua tokoh ini sama-sama memiliki peluang untuk mendampingi Ganjar. Sandiaga punya peluang karena saat ini sudah tidak lagi menjadi kader Gerindra dan yang pasti kabarnya akan bergabung ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
PPP secara porsi kursinya memang lebih kecil dibandingkan dengan PDIP dan partai lainnya di parlemen. Namun demikian, PPP tengah mencoba mencari celah untuk memperoleh coattail effect dari kebuntuan proses penentuan cawapres.
Sandi masuk dalam radar ini. Apalagi, politikus senior PPP Romahurmuziy telah secara blak-blakan dalam berbagai kesempatan mengungkapkan kemungkinan koalisi antara PPP dan PDIP. “Kami tentunya pertimbangkan segala sesuatunya [potensi koalisi dan duet Ganjar-Sandi]. Yang pasti PPP berniat mengusung cawapresnya,” katanya.
Sedangkan Erick Thohir, meski sebenarnya cukup dekat dengan Ganjar, momen pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 sebenarnya bisa dibaca dalam banyak hal, termasuk peluang Menteri BUMN itu mendampingi Ganjar.
Bagaimanapun pembatalan Piala Dunia U-20 telah menghancurkan panggung bagi orang yang berkepentingan dalam ajang bergengsi tersebut. Oleh karena itu, menarik jika mengutip pernyataan Romy dalam acara ‘Akbar Faizal Uncensored’ tentang peluang Erick maju sebagai cawapres Ganjar.
“Artinya ketika melihat bahwa Pak Ganjar sebagai Gubernur PDIP menghajar Piala Dunia U-20, itu kan secara politis enggak mau Erick (Erick Thohir) PDIP.”