Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Golden Week di China Jadi Penyelamat Konsumsi Minyak Global

Kenaikan aktivitas penerbangan China akan menjadi penyelamat konsumsi minyak global.
Bendera China berkibar di konsulat China setelah Amerika Serikat memerintahkan China untuk menutup pintunya pada 22 Juli 2020 di Houston, Texas. Menurut Departemen Luar Negeri, Pemerintah AS memerintahkan penutupan konsulat China untuk melindungi kekayaan intelektual dan informasi pribadi orang AS. Bloomberg/ Getty Images
Bendera China berkibar di konsulat China setelah Amerika Serikat memerintahkan China untuk menutup pintunya pada 22 Juli 2020 di Houston, Texas. Menurut Departemen Luar Negeri, Pemerintah AS memerintahkan penutupan konsulat China untuk melindungi kekayaan intelektual dan informasi pribadi orang AS. Bloomberg/ Getty Images

Bisnis.com, JAKARTA - Peningkatan aktivitas perjalanan udara di China akan menjadi faktor utama kenaikan permintaan minyak dunia tahun ini, terutama untuk konsumsi bahan bakar pesawat. 

JPMorgan Chase & Co menyatakan hal ini terjadi karena meningkatnya konsumsi bahan bakar pesawat, lantaran jumlah wisatawan yang berlibur ke luar negeri meningkat selama liburan Golden Week

Golden Week merujuk pada serangkaian liburan nasional yang berlangsung selama sekitar satu minggu di China pada awal Mei setiap tahunnya. 

Musim liburan ini akan memacu kinerja sektor pariwisata, transportasi, dan ritel karena banyak orang di China yang melakukan perjalanan dalam dan luar negeri untuk berlibur, berbelanja, dan berkunjung ke keluarga.

Mengutip data dari Administrasi Penerbangan Sipil China yang dilaporkan oleh stasiun televisi CCTV pada Jumat (21/4/), sekitar 9 juta perjalanan penumpang udara akan dilakukan selama liburan yang dimulai pada 29 April 2023. 

Direktur yang menangani pasar minyak China di S&P Global Commodity Insights Fenglei Shi, mengatakan permintaan bahan bakar pesawat di dalam negeri China hampir pulih sepenuhnya, tetapi permintaan bahan bakar pesawat internasional masih sekitar 70 persen dari level sebelum pandemi Covid-19. 

“Kemungkinan besar Golden Week dapat menandai pemulihan konsumsi total bahan bakar pesawat, setelah mengalami penurunan selama tiga tahun akibat pembatasan yang diberlakukan oleh pemerintah China terkait Covid-19,” katanya dilansir dari Bloomberg, Senin (24/4/2023). 

Menurut laporan dari media negara, pencarian tiket pesawat ke luar negeri untuk Golden Week meningkat sebesar 120 persen dari level pada tahun 2019. Bahkan, pada 18 April, jumlah pemesanan tiket aktual lebih dari 10 kali lipat dari tahun lalu.

Tantangan Minyak Global

Saat ini, pasokan minyak global pun dihadapkan pada dua hal yang saling bertentangan, yakni kondisi resesi di negara maju dan harapan pemulihan permintaan minyak dari China setelah tiga tahun terdampak oleh pandemi Covid-19. 

Harga minyak mentah mengalami penurunan akibat keterhambatan ekonomi AS dan kemungkinan kenaikan suku bunga. Jika permintaan minyak di China kembali pulih selama Golden Week, hal ini akan mendukung pandangan optimis tentang harga minyak. 

Namun, apabila permintaannya masih kurang, ini akan menjadi bukti pembukaan kembali China yang relatif lambat telah mengecewakan pasar komoditas.

Bisnis China Kian Pulih

Data ekonomi terbaru menunjukkan bahwa sektor ritel mengalami pemulihan yang baik di bulan Maret dan Golden Week di China diprediksi akan memicu permintaan untuk pariwisata. 

Namun, perjalanan internasional ke dan dari China masih terhambat karena beberapa pembatasan perjalanan internasional masih berlaku, tarif perjalanan yang masih mahal seperti hingga kurangnya jumlah maskapai. 

Menurut perkiraan dari Asosiasi Transportasi Udara China, jumlah total penerbangan penumpang di daratan China hampir sama dengan tingkat pra-pandemi pada kuartal kedua. 

Sementara itu berdasarkan BloombergNEF, untuk bagian internasional, jumlahnya masih kurang dari setengah dari apa yang ada sebelumnya. Penerbangan luar negeri menyumbang sekitar 30 persen dari konsumsi bahan bakar jet di negara itu. 

Bahan Bakar Jet 

Strategist Macquarie Group Vikas Dwivedi sendiri mengungkapkan bahan bakar jet akan menjadi komponen terbesar dari pemulihan permintaan di China tahun ini.

“Bahan bakar jet diperkirakan akan menjadi faktor terbesar dalam pemulihan permintaan di China karena sektor penerbangan internasional adalah bagian yang belum pulih penuh dan memerlukan bahan bakar jet yang signifikan,” katanya. 

Sayangnya, dia juga memperingatkan meski terjadi pemulihan, akan tetapi tingkat konsumsi di China mungkin tidak mencapai level yang luar biasa.

Konsumsi bahan bakar pesawat di China diproyeksikan akan meningkat sebesar 430.000 barel per hari tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya, hampir setengah dari peningkatan total permintaan minyak China sebesar 900.000 barel per hari karena pemulihan ekonomi yang besar. 

International Energy Agency pun memprediksi permintaan jet fuel China tahun ini akan menyumbang lebih dari sepertiga dari pertumbuhan permintaan global untuk bahan bakar pesawat yang diprediksi oleh Badan Energi Internasional sebesar 1,2 juta barel.

Seorang eksekutif di perusahaan multinasional di Shanghai bernama Weichen, mengatakan dia pun tidak sabar untuk melanjutkan rutinitas perjalanan luar negeri dua kali setahun selama liburan yang akan datang. 

Pertama, perjalanan dengan teman-teman ke Jawa, Indonesia untuk melihat candi Hindu terkenal di sana; kedua, dirinya berniat untuk berbelanja di Bicester Village dekat London dengan orang tuanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper