Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Amerika Serikat Suntik Rp5,2 Triliun Dukung Transportasi Indonesia

Dukung Kemajuan Transportasi Indonesia, Amerika Serikat suntik dana Rp5,2 triliun
Rangkaian kereta rel listrik (KRL) yang dikelola oleh anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia/KAI (Persero) berada di dipo kereta, Depok, Jawa Barat, Sabtu (13/8/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Rangkaian kereta rel listrik (KRL) yang dikelola oleh anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia/KAI (Persero) berada di dipo kereta, Depok, Jawa Barat, Sabtu (13/8/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) suntik dana sebesar US$350 juta atau sekitar Rp5,2 triliun untuk mendukung kemajuan Indonesia di bidang transportasi.

Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk memperbaiki jalanan rusak di berbagai daerah. 

Dana tersebut berasal dari Advancing Transport and Logistics Accessibility Service Project (ATLAS) Project yang dapat dimaksimalkan selama batas waktu lima tahun.

Project ini merupakan satu dari tiga proyek kolaborasi dari lembaga Millennium Challenge Corporation (MCC) dan pemerintah Indonesia.

Seperti diketahui, kerja sama ini telah ditandatangani oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Janet Yellen dan Sri Mulyani Indrawati, beberapa waktu lalu.

Jumlah dana keseluruhan mencapai US$698 juta atau setara Rp10,2 triliun, senilai US$649 juta yang merupakan kontribusi AS.

Pemerintah telah merekomendasikan lima provinsi yang menjadi prioritas utama, meliputi Sumatra Selatan, Sulawesi Utara, Riau, Kepulauan Riau, dan Bali.

Pejabat Kedutaan AS mengungkapkan pemerintah lima daerah tersebut telah lebih dahulu berdiskusi untuk mencari proyek transportasi lama yang layak untuk  ATLAS Project. Pembangunan jalur Kereta Rel Listrik (KRL) juga menjadi target potensial.

"Fokus proyek ini terkait meningkatkan stasiun-stasiun jalur commuter, agar pengguna lebih mudah menjangkau khususnya bagi para penyandang," jelas pejabat Kedutaan AS yang tidak ingin disebutkan namanya, Rabu (19/4/2023).

Dia juga menjelaskan proyek ini akan meningkatkan logistik dan mengurangi kemacetan di area pasar serta menyambung ke area pelabuhan, membangun infrastruktur kendaraan listrik, merehabilitasi dan memperbaiki jalan.

Kedubes AS dan MCC menegaskan proyek yang didiskusikan bersama harus selesai dalam waktu lima tahun sesuai dengan perjanjian. Bila proyek tidak selesai dalam jangka waktu yang ditentukan, maka AS tidak akan memberikan dana tambahan.

Pihak AS menegaskan proyek ini akan melalui proses penyaringan yang lebih ketat dari pada kereta cepat Jakarta-Bandung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper