Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Arab Saudi dan Muhammadiyah Kompak Tetapkan Idul Fitri pada 21 April 2023, Kok Bisa?

Ini alasan Arab Saudi dan Muhammadiyah kompak tetapkan tenggal Idul Fitri jatuh pada Jumat 21 April 2023.
Umat Muslim melakukan ziarah di Gunung Al-Noor, Mekkah, Arab Saudi, Senin (4/7/2022). Umat Islam percaya Nabi Muhammad menerima kata-kata pertama dari Alquran melalui Jibril di Gua Hira yang berada di gunung tersebut. REUTERS/Mohammed Salem
Umat Muslim melakukan ziarah di Gunung Al-Noor, Mekkah, Arab Saudi, Senin (4/7/2022). Umat Islam percaya Nabi Muhammad menerima kata-kata pertama dari Alquran melalui Jibril di Gua Hira yang berada di gunung tersebut. REUTERS/Mohammed Salem

Bisnis.com, SOLO - Arab Saudi dan Muhammadiyah kompak menetapkan Idul Fitri 1444 H pada Jumat 21 April 2023. 

Seperti diketahui, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengatakan jika lembaga tersebut telah menetapkan Idul Fitri 1444 H pada Jumat 21 April 2023.

Keputusan ini dicapai usai Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah melakukan hisab hakiki wujudul hilal pada 23 Desember 2022. 

Berdasarkan pemantauan tersebut, diketahui bahwa tinggi bulan saat matahari terbenam di Yogyakarta pada Kamis (20/4/2023) telah menunjukan posisi yang berada di atas ufuk. Maka dapat dikatakan, hilal telah terlihat pada saat itu. 

Adapun, ijtimak atau kondisi ketika bumi, bulan, dan matahari berada pada posisi garis bujur yang sama pun juga telah terlihat pada Kamis (20/4/2023) pukul 11.15 WIB. 

Dengan demikian, tanggal lebaran antara Muhammadiyah tersebut akan sama dengan rencana pemerintah Arab Saudi.

Memang, pemerintah Arab Saudi belum mengumumkan tanggal resmi hari raya Idul Fitri tahun ini.

Tapi, dengan menghitung kalender waktu puasa ramadan, kemungkinan hari raya Idulfitri di Arab Saudi jatuh pada 21 April 2023.

Kenapa Idul Fitri Arab Saudi dan Muhammadiyah bisa sama?

Alasannya jelas karena Muhammadiyah dan Arab Saudi memiliki kesamaan dalam memahami nash (dalil) dan metode pengambilan hukumnya (istinbath).

Dilansir dari Gulf News, perhitungan bulan di Arab Saudi menggunakan sistem Arab Union for Astronomy and Space Sciences (AUASS).

Meskipun dengan bahasa yang berbeda, namun perhitungan Arab Saudi ini mirip dengan Muhammadiyah yang melakukan perhitungan berdasarkan hisab hakiki wujudul hilal.

Di lembaga Muhammadiyah, penentuan tersebut didasarkan pada posisi geometris benda-benda langit seperti matahari, bumi, dan bulan.

Sementara itu, dalam penentuan 1 Ramadhan dan 1 Syawal 2023, pemerintah menggunakan kriteria yang mengacu pada kesepakatan Menteri Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) 2021.

MABIMS adalah kumpulan Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura guna mengusahakan unifikasi kalender Hijriah. Di Indonesia, kriteria tersebut diterapkan pada tahun 2022 lalu.

Mengacu pada alasan ini, pemerintah baru akan menetapkan Idul Fitri setelah melaksanakan sidang Isbat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper