Bisnis.com, JAKARTA--DPP Partai Gerindra membeberkan tujuan pertemuan antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sore nanti.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan bahwa pada pertemuan sore nanti, Cak Imin dan Prabowo bakal membahas sejumlah isu politik terkini dan mencari Partai Politik lain untuk memperbesar koalisi pada Pemilu 2024 nanti.
Dia menjelaskan bahwa dua hal tersebut yang akan fokus menjadi pembahasan pada pertemuan Cak Imin dan Prabowo sore nanti.
“Pada pertemuan sore nanti akan membahas isu politik terkini yang sedang terjadi dan memperbesar koalisi yang sudah ada, itu yang akan didiskusikan,” tuturnya di DPR, Senin (10/4/2023).
Menurut Dasco, tidak ada hal lain lagi yang akan dibahas oleh Cak Imin dan Prabowo pada sore nanti. Dia menjelaskan bahwa pertemuan tersebut merupakan silaturahmi rutin yang biasa digelar oleh Prabowo Subianto dengan Ketua Umum Partai Politik.
Dasco menjelaskan tidak hanya Cak Imin yang ditemui oleh Prabowo Subianto, tetapi beberapa Ketua Umum Partai Politik juga sudah bertemu beberapa hari terakhir di rumah pribadi Prabowo Subianto.
Baca Juga
“Ya tidak ada hal lain yang dibahas, cuma fokus pada pertemuan silaturahmi saja, kan PKB dengan Partai Gerindra sudah berkoalisi jadi hanya diskusi biasa saja nanti sore,” katanya.
Tren Positif Prabowo
Sementara itu, hasil survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan elektabilitas Prabowo Subianto mengungguli Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan dalam simulasi tiga nama pemilihan presiden (pilpres).
Survei LSI ini menanyakan kepada responden jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan dipilih. Hasilnya, saat disodorkan 19 nama calon presiden potensial, Ganjar menjadi pilihan utama dengan memperoleh 19,8 persen suara.
Prabowo mengikuti dengan 19,3 persen suara. Lalu, Anies mendapatkan 18,4 persen suara. Sedangkan, 16 nama lainnya terpaut jauh dengan memperoleh kurang dari 6 persen suara.
Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, menarik kesimpulan Ganjar, Prabowo, dan Anies sama kuat jika banyak calon presiden pilihan. Dia mengatakan, pada dasar temuan survei LSI itu menunjukkan bahwa tak ada yang jauh lebih unggul antara tiga calon presiden potensial itu.
"Pilihan presiden kalau simulasi 19 nama terjadi dead hit, sama kuat boleh bilang, antara tiga nama teratas," ungkap Djayadi saat memaparkan hasil survei secara daring, Minggu (9/3/2023).
Menariknya, saat responden hanya disodori tiga nama, ternyata Prabowo jadi pilihan utama dengan memperoleh 30,3 persen suara, sedangkan Ganjar memperoleh 26,9 persen dan Anies mendapat 25,3 persen. Adapun, 17,5 persen responden belum menentukan pilihannya.
Djayadi menjelaskan, untuk pertama kali dalam setahun terakhir, Prabowo kembali memperoleh urutan pertama dan menggeser Ganjar. Meski begitu, dia menggarisbawahi perbedaan suara antara Prabowo dan Ganjar tak terlampau jauh.
"Belum signifikan unggulnya [Prabowo], 3,4 persen saja," ujar Djayadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
