Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Survei Indikator: Elektabilitas Anies Turun, Erick Thohir Naik

Elektabilitas Menteri BUMN Erick Thohir naik dibanding November tahun lalu, sedangkan elektabilitas Anies turun.
Lukman Nur Hakim
Lukman Nur Hakim - Bisnis.com 27 Maret 2023  |  22:40 WIB
Survei Indikator: Elektabilitas Anies Turun, Erick Thohir Naik
Erick Thohir Ketua Umum PSSI - PSSI.org

Bisnis.com, JAKARTA - Elektabilitas Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir naik.

Dia digadang-gadang sebagai calon wakil presiden (cawapres) 2024.

Berdasarkan Survei Indikator Politik Indonesia nilai elektabilitas Erick naik ke angka 17,6 persen. Padahal, pada bulan November lalu elektabilitasnya hanya 12,9 persen.

Dekan Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Brawijaya mengatakan bahwa  kenaikan elektabilitas Erick karena dia berhasil menjadi ketua pelaksana Harlah NU dan Ketua PSSI. 

Keberhasilan tersebut memberi dampak yang signifikan bagi elektabilitas Erick di mata publik. Sebab, ketika Erick menjadi Ketua Pelaksana Harlah NU dan Ketua PSSI, media banyak meliput kegiatannya.

“Kalau untuk kinerja di BUMN, memang ada yang menilai berhasil dan ada yang menilai sebaliknya. Selain itu yang mengerti mengenai kinerja positif Erick di BUMN adalah kalangan menegah atas dan pebisnis. Sedangkan yang disurvei oleh Indikator semua lapisan masyarakat. Saya yakin elektabilitas Erick akan terus naik,” kata Andy kepada wartawan, Senin (27/3/2023).

Sementara itu, untuk capres versi Indikator Politik Indonesia, saat ini  tepaku pada tiga calon yaitu Ganjar Pranowo (36,8 persen), Prabowo Subianto (27 persen)dan Anies Baswedan (26,8 persen).

Dari ketiga kandidat tersebut nama Ganjar konsisten menguat. Prabowo mengalami peningkatan yang signifikan sejak Februari lalu(18,2 persen), sementara penurunan yang signifikan dialami Anies sejak Desember tahun lalu 

Menurut Andy turunya nama Anies disebabkan banyaknya serangan negatif kepadanya sejak dideklarasikan menjadi capres oleh Koalisi Perubahan.

“Jika dikemas sebagai sosok pribadi dan ingin silaturahmi dengan berbagai komponen masyarakat di berbagai daerah, itu sah saja. Namun kenyataannya Anies melakukan safari politik untuk memperkenalkan sebagai cawapres. Tentu ini dijadikan senjata bagi lawan politiknya,” tutur Andy.

Selain itu, stigma politik identitas yang masih kental melekat juga memberi dampak negatif kepada Anies. 

Dia menilai sulit melepaskan stigma politik identitas dari Anies. Sebab, ketika Anies naik menjadi Gubernur DKI Jakarta, tim suksesnya mempergunakan isu politik identitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Anies Baswedan erick thohir Pilpres 2024 ganjar pranowo prabowo subianto
Editor : Nancy Junita

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top