Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan kelapa sawit dianggap menjadi salah satu faktor penyebab kepunahan dan rusaknya habitat orang utan di Indonesia.
Ketua Tim Kampanye Hutan Greenpeace, Arie Rompas mengungkapkan deforestasi yang dilakukan perusahaan sawit menjadi faktor paling kuat kepunahan dan rusaknya habitat orang utan di Indonesia.
Berdasarkan catatan Greenpeace, kata Arie, ada 185.000 habitat orang utan yag hilang akibat deforestasi perusahaan sawit di Indonesia dan angka itu terus meningkat sampai saat ini.
"Dalam konteks deforestasi, Pemerintah melalui UU Ciptaker juga telah memberi pemutihan terhadap 3,12 juta hektar lahan sawit, di mana 128 hektar di ataranya merupakan habitat dari orang utan," tuturnya dalam diskusi soal kelestarian lingkungan di Jakarta, Senin (27/3).
Hal tersebut menurut Arie menjadi salah satu penyebab meningkatnya konflik antara satwa liar dengan manusia belakangan ini di setiap daerah.
Arie mendesak agar pemerintah segera melakukan tindakan perbaikan agar jumlah orang utan yang ada di Indonesia tidak tergerus oleh perusahaan sawit.
Baca Juga
"Kami menantang pemerintah untuk melakukan perbaikan melalui kebijakan yang tepat," katanya.
Selain itu, Arie juga mendesak pemerintah untuk membuka data yang menyebutkan bahwa jumlah orang utan terus meningkat di Indonesia.
Menurut Arie, data pemerintah itu tidak benar, malahan ada banyak orang utan yang kehilangan habitatnya dan mulai hilang satu demi satu.
"Kami juga minta pemerintah membuka data milik mereka ke publik agar kami mengetahui metode penelitian yang dilakukan seperti apa sehingga kita bisa adu argumen mengenai data yang benar," ujar Arie.