Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sejumlah Daerah Tolak Timnas Israel, Begini Komentar Heru Budi Hartono

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono enggan berkomentar banyak terkait penolakan tim nasional (timnas) Israel pada Piala Dunia U-20.
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono / Bisnis - Pernita Hestin Untari
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono / Bisnis - Pernita Hestin Untari

Bisnis.com, JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono enggan berkomentar banyak terkait penolakan tim nasional (timnas) Israel pada Piala Dunia U-20 di sejumlah daerah. 

Piala Dunia U-20 akan dilaksanakan di 6 stadion di Indonesia: Stadion Gelora Bung Karno di Jakarta (DKI Jakarta), Stadion Si Jalak Harupat Bandung (Jawa Barat), Stadion Manahan Solo (Jawa Tengah), Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya (Jawa Timur), Stadion I Wayan Dipta Gianyar (Bali), dan Stadion Gelora Sriwijaya Palembang (Sumatera Selatan).

Dari 6 stadion tersebut, ada beberapa daerah yang menolak Timnas Israel untuk turut serta dalam kegiatan sepak bola dunia tersebut.

Seperti Gubernur Bali Wayan Koster menolak kehadiran Timnas Israel, padahal sebelumnya dia telah menandatangani goverment guarantee untuk menjadi salah satu tempat penyelenggaran Piala Dunia U-20, termasuk di dalamnya drawing Piala Dunia U-20. 

Mengenai hal tersebut, Heru menyerahkan permasalah Piala Dunia U-20 kepada Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). 

“Terkait dengan adanya pembatalan Timnas Israel di daerah lain, itu urusannya PSSI,” ujar Heru usai menghadiri acara di Ruang Pola Bappeda Blok G Balaikota DKI Jakarta, Senin (27/3/2023).

Sebagai informasi, PSSI tengah mengalkulasi dampak buruk terhadap persepakbolaan Indonesia pascapembatalan Drawing Piala Dunia U-20 di Denpasar, Bali.

Awalnya, drawing atau pembagian grup negara peserta Piala Dunia FIFA U-20 dilaksanakan pada 31 Maret 2023.

Pengukuran risiko tersebut perlu dilakukan demi menentukan langkah – langkah yang perlu dilakukan agar persepakbolaan Indonesia terselamatkan. Hingga saat ini, PSSI belum mendapat alasan resmi yang menyebabkan FIFA membatalkan drawing tersebut.

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga mengungkap, PSSI akan mengantisipasi kemungkinan terburuk dari keputusan FIFA tersebut.

“Kami dari PSSI sedang memikirkan penyelamatan sepak bola Indonesia, karena sanksi FIFA bisa mengucilkan sepakbola Indonesia dari dunia,” ujarnya.

PSSI, kata Arya, memahami sulitnya memisahkan politik dan olahraga. Oleh karena itu, Ketua Umum PSSI Erick Thohir akan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri sebagai penanggung jawab diplomasi dan politik luar negeri Indonesia dan Kemenpora sebagai Inafoc atau penanggung jawab pelaksana Indonesia.

“Ketua umum juga akan melaporkan kepada Bapak Presiden pada kesempatan pertama untuk mencari solusi untuk semua ini baik secara diplomasi maupun politik luar negeri untuk bagaimana menyelamatkan sepakbola Indonesia yang kita cintai,” kata Arya.

Dia meminta semua pecinta sepak bola di Indonesia dan semua masyarakat Indonesia yang ingin persepakbolaan lebih maju untuk bersikap tenang.

“Kami akan mencoba mencari solusi yang terbaik. Sepakbola Indonesia harus kita selamatkan bersama sama,” ujar Arya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper