Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengaku telah melaporkan harta kekayaanya ke KPK melalui LHKPN Tahun 2022 dengan nilai mencapai Rp10,9 triliun.
Dilansir dari unggahan di akun Instagram pribadinya @sandiuno, Sandiaga mengatakan bahwa harta yang dimilikinya hanya titipan Allah sehingga harus dimanfaatkan dan juga bermanfaat bagi banyak orang.
"Setiap yang kita miliki adalah titipan dari Allah, bahkan termasuk diri kita sendiri dan harta yang Allah titipkan kepada kita. Semua adalah karunia yang harus dimanfaatkan untuk menebar kebermanfaatan, berkontribusi untuk melayani masyarakat, dan membuka peluang usaha dan lapangan kerja," tulisnya dalam unggahan tersebut.
Lebih lanjut, Sandi juga berpesan kepada masyarakat yang ingin semakin sukses meningkatkan harta kekayaannya adalah dengan mencari berkah dari Allah SWT. Keberkahan itu, sambungnya, dapat diperoleh dengan menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain.
"Cita-citanya jangan hanya ingin kaya, tetapi ingin bermanfaat [bagi orang lain]," katanya.
Sandi meyakini bahwa bulan Ramadan merupakan momentum yang tepat untuk kembali berkaca dan merefleksikan diri untuk menumbuhkan empati dan membuka mata hati untuk mencapai ridha Ilahi.
Baca Juga
"Yuk manfaatkan bulan mulia ini untuk memperbanyak tabungan akhirat kita. Mudah-mudahan Allah melimpahkan rezeki kita semua sehingga akan semakin banyak manfaat yang bisa kita berikan untuk sesama," ujarnya dalam unggahan yang sama.
Total harta kekayaan Sandi pada 2022 mengalami kenaikan sekitar Rp300 miliar jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang mencapai sekitar Rp10,6 triliun.
Dilansir dari laman elhkpn.kpk.go.id, Senin (27/3/2023), hingga tahun 2021 esk Wakil Gubernur DKI Jakarta ini tercatat memiliki 17 aset berupa tanah dan bangunan, di antaranya sebagian besar berlokasi di Jakarta Selatan dan Kota Tangerang, dengan total nilai Rp253.467.826.444 miliar.
Selain itu, Sandi juga melaporkan kepemilikian tiga aset alat transportasi dan mesin senilai Rp775 juta; harta bergerak lainnya Rp3,2 miliar, surat berharga Rp9,78 miliar, kas dan setara kas Rp787,6 miliar, dan harta lainnya Rp85,9 miliar. Kader Gerindra ini juga melaporkan utang dengan total Rp289,03 miliar.