Bisnis.com, JAKARTA -Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) resmi mengumumkan dukungan ke Anies Baswedan untuk jadi calon presiden (capres) pada Pilpres 2024.
Namun demikian, tak seperti pengumuman koalisi PKB dengan Gerindra yang dihadiri langsung oleh ketua umum kedua partai, pengumuman KPP tidak dihadiri satupun ketua umum. Koalisi perubahan terdiri dari Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Padahal momen tersebut sangat sakral, apalagi sejumlah elite anggota koalisi pernah sesumbar bahwa kolaisi tersebut akan diumumkan sebelum puasa. Tidak ada hingar bingar seperti saat Surya Paloh menunjuk Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (bacapres) atau saat Anies berkunjung ke markas Partai Demokrat beberapa waktu lalu.
Pengumuman kali ini hanya dihadiri oleh tim kecil anggota KPP. Tim Kecil yang mengumumkan itu adalah perwakilan Anies, Sudirman Said; Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya; Ketua DPP Partai NasDem Sugeng Suparwoto; Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya; Wakil Ketua Majelis Syura PKS Sohibul Iman; dan Ketua DPP PKS Al Muzzammil Yusuf.
Willy Aditya mengatakan pengumuman pengusungan Anies kali ini tanpa Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu karena memang bukan deklarasi besar-besaran.
Willy mengibaratkan, pengumuman hari ini seperti "Sumpah Pemuda" sedangkan deklarasi besar-besaran nanti akan seperti Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus.
Baca Juga
"17 Agustus-nya setelah ini. Baru nanti yang disebutkan [deklarasi besar-besaran] setelah ada wakil presiden, semua ketua umum ada," ungkap Willy di Sekretariat Perubahan, kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (24/3/2023).
Pada deklarasi besar-besaran itu, akan diumumkan siapa calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres) yang akan diusung Koalisi Perubahan. Sekarang ini, Koalisi Perubahan hanya mengumumkan Anies sebagai capres mereka.
"Tentu untuk berbicara deklarasi secara lebih terbuka, semuanya, itu membutuhkan persiapan yang cukup matang juga. Inilah fungsi Tim Kecil ini untuk mematangkan itu," jelas Willy.
Sementara Sohibul Iman menambahkan, Tim Kecil merupakan perwakilan langsung oleh para pimpinan tertinggi NasDem, Demokrat, dan PKS. Oleh sebab itu, mereka secara sah dapat mewakili Surya Paloh, AHY, dan Syaikhu untuk mengumumkan pengusungan Anies sebagai capres dari Koalisi Perubahan.
"Jadi sebelum pertemuan ini jelas ya dikomunikasikan dengan semua ketua umum partai," ungkap Sohibul.
Bahkan, dia mengatakan sebelum pengumuman pengusungan, Anies sendiri sudah melakukan pembicaraan kepada Tim Kecil.
Mandat ke Anies Baswedan
Sementara itu, koalisi Perubahan menyebutkan sejumlah nama calon wakil presiden (Cawapres) yang akan mendampingi pilihan calon presiden (Capres) Anies Baswedan.
Koalisi Perubahan yang terdiri dari partao NasDem, Demokrat, dan PKS, resmi mengusung Anies jadi calon presiden (capres) pada Jumat (24/3/2023). Artinya, kini mereka akan mencari cawapres yang akan mendampingi Anies.
Ketiga parpol juga sudah sepakat akan menyerahkan penentuan akhir capres ke Anies, seperti poin ketiga dalam piagam kerjasama Koalisi Perubahan yang menyatakan:
Bahwa kami memberikan mandat penuh kepada Calon Presiden, Sdr. H. Anies Rasyid Baswedan, untuk memilih Calon Wakil Presiden, dan membentuk pasangan yang mampu memenangkan Pemilu 2024, dengan kriteria sebagai berikut: (1) berkontribusi dalam pemenangan, diwujudkan dengan tingkat elektabilitas yang tinggi, dan tingkat kerentanan politik yang rendah, (2) berkontribusi dalam memperkuat dan menjaga stabilitas koalisi, (3) berkontribusi dalam pengelolaan pemerintahan yang efektif, (4) memiliki visi yang sama dengan Calon Presiden, (5) berkomitmen membangun kebersamaan sebagai dwi-tunggal.
Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman mengatakan setidaknya ada lima nama tokoh yang sudah dibicarakan di Koalisi Perubahan untuk jadi calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan.
Iman mengungkap, Wakil Ketua Majelis Syura PKS Ahmad Heryawan alias Aher, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, mantan Panglima TNI Andika Perkasa, dan tokoh Nahdlatul Ulama Yenny Wahid jadi calon cawapres yang sudah dibicarakan di Koalisi Perubahan.
"Ya jelas dari PKS ada Kang Aher. Dari Demokrat ada AHY. Dari NasDem ada Bu Khofifah, bahkan juga sebelumnya ada Pak Andika. Kemudian Mbak Yenny, itu juga ada muncul," ujar Iman di Sekretariat Perubahan, Jakarta Selatan pada Jumat (24/3/2023).
Selain itu, ada seorang ketum parpol parlemen yang menawarkan diri jadi cawapres Anies. "Sekarang ada beberapa pimpinan partai yang ingin merapat, mereka kemudian mensyaratkan ketua umumnya ingin menjadi cawapres," ungkap Iman.
Dia tak mau menyebut nama siapa ketum parpol yang dimaksud. Meski begitu, dia memberi keterangan bahwa ketum parpol itu bukan dari NasDem, Demokrat, maupun PKS.
"Ketum parpol di luar kita. Jadi di luar tiga ini ada partai yang juga berkomunikasi. Mereka mengatakan siap bergabung tapi ingin jadi cawapres. Kan ada juga," jelas Iman
Ciri lainnya, dia juga memimpin parpol yang akan di parlemen atau DPR RI. Artinya, ketum di luar Koalisi Perubahan yang juga memimpin parpol parlemen yaitu Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar, Ketum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan, dan Plt. Ketum Partai Persatuan Pembangunan Muhamad Mardiono.
"Iya dong [ketum parpol parlemen], yang berkomunikasi parpol-parpol parlemen," ujar Iman.
Dia meminta masyarakat menebak sendiri siapa ketum parpol yang dimaksud. Iman hanya menegaskan, Koalisi Perubahan sudah solid dengan NasDem, Demokrat, dan PKS sehingga cawapres yang akan diusung nanti diutamakan usulan dari ketiga parpol itu.
Pesan Anies
Anies Baswedan memberikan pesan khusus ke Tim Kecil sebelum resmi diusung jadi calon presiden (capres) oleh Koalisi Perubahan.
Pesan Anies ke Tim Kecil adalah untuk menyamakan suara terkait apa yang ingin disampaikan ke publik. Tak hanya itu, Anies juga menyatakan rasa syukurnya.
"[Pesan Anies ke Tim Kecil] menyamakan message [pesan] ke publik. Tadi intinya Pak Anies menekankan bahwa dengan selesainya penandatanganan maka beliau menyampaikan rasa syukur, terima kasih, pada parpol dan tim yang mengelola ini semua," ungkap Jubir Anies Sudirman Said di Sekretariat Perubahan, Jakarta Selatan, Jumat (24/3/2023).
Lebih lanjut, Anies juga berharap Tim Kecil dapat membantu mencari calon wakil presiden (cawapres) yang cocok untuk menemaninya dalam kontestasi Pilpres 2024.
"Kemudian juga ditekankan oleh Pak Anies bahwa tahap berikutnya memang Tim 8 akan membantu capres untuk menempuh langkah-langkah, memfinalkan pilihan-pilihan calon pasangan," ujar Sudirman.
Terakhir, Anies berpesan, dengan deklarasi oleh ketiga parpol ini, nantinya safari politik ke depan turut dikelola oleh Demokrat dan PKS, bukan hanya NasDem seperti selama ini.
"Sesudah itu ya, tadi ditanyakan juga, kan sekarang sudah terbentuk nih koalisi secara formal, maka perjalanan berikutnya [safari politik Anies] tentu tidak hanya dikelola oleh satu partai, tapi juga partai-partai lain," tutupnya.