Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan alasan pemerintah menambah cuti bersama libur Lebaran 2023.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat terbatas (ratas) terkait persiapan arus mudik lebaran tahun 2023 di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat (24/3/2023).
Budi mengatakan bahwa pada mudik Lebaran tahun ini diprediksi terjadi kenaikan pemudik dari 85 juta orang menjadi 123 juta orang.
"Untuk di Jabodetabek dari 14 juta menjadi 18 juta. Artinya terjadi kenaikan 47 persen untuk nasional dan 27 persen untuk Jabodetabek," ujarnya dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (25/3/2023).
Menurutnya, hal itu menjadi salah satu pertimbangan Pemerintah memutuskan untuk menambah cuti bersama mulai dari Rabu, 19 April 2023. Langkah tersebut untuk mencegah terjadinya penumpukan di jalur-jalur mudik.
"Kami tadi bersama-sama Kapolri mengusulkan liburnya maju 2 hari. Jadi mulai tanggal 19 sudah libur, 20 sudah libur, tapi masuknya 26. Jadi tambah 1 hari, tapi di depan maju 2 hari," ungkapnya.
Baca Juga
Atas keputusan itu, Menhub mengaku akan segera menindaklanjutinya ke kementerian/instansi terkait.
"Karena diputuskan dalam ratas, ini secara de facto sudah terjadi, tinggal de jure kami akan menyampaikan usulan kepada Pak Presiden dan kami akan rapat dengan kementerian terkait," ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Budi turut menegaskan kepada para pengusaha untuk memberikan tunjangan hari raya (THR) lebih awal kepada para pegawainya. Hal tersebut bertujuan agar para pegawai sudah mendapatkan THR sebelum melakukan mudik lebaran.
"Satu hal yang kita imbau terutama berkaitan dengan swasta agar memberikan THR lebih awal sehingga pada saat Selasa 18 April dipastikan mereka sudah terima THR dan mereka bisa melakukan suatu perjalanan mulai 18 April, waktu malam," tutur Budi.