Bisnis.com, JAKARTA - Saudara perempuan Presiden Korea Utara, Kim Jong-un yaitu Kim Yo-jong mengatakan bahwa negaranya akan deklarasi dimulainya perang, jika Amerika Serikat (AS) mencoba untuk menembak jatuh rudal antarbenua (ICBM) Korea Utara di Samudra Pasifik selama uji coba peluncuran.
Kantor berita KCNA melaporkan sesuai ucapan Kim Yo-jong terkait uji coba senjata strategis di laut terbuka dan wilayah udara, pada Selasa (7/3/2023).
“Jika seseorang mencegat senjata strategis kami selama diuji di laut terbuka dan wilayah udara di luar yurisdiksi AS dalam situasi yang tidak menimbulkan ancaman bagi keamanan negara tetangga, kami akan menganggapnya sebagai deklarasi perang melawan Korea Utara," katanya, seperti dilansir dari TASS, Rabu (8/3/2023).
Dia juga mengingatkan kepada semua orang akan protokol militer di negaranya terkait situasi tersebut yang sudah ditetapkan.
"Kami juga mengingatkan semua orang bahwa protokol militer kami untuk situasi seperti itu telah digariskan," lanjutnya.
Sedangkan, media Korea Selatan melaporkan bahwa kepala Komando Pasifik AS (USPACOM) telah mengatakan pada Februari lalu bahwa AS akan menembak jatuh setiap rudal balistik antarbenua Korea Utara yang diluncurkan ke Samudera Pasifik.
Baca Juga
Kim Yo-jong yang juga Wakil Kepala Departemen Publisitas dan Informasi Partai Buruh Korea, mengecam pernyataan itu sebagai suatu yang tidak dapat diterima.
"Tapi kalaupun itu tidak benar, saya mengeluarkan peringatan yang jelas preventif. Samudera Pasifik bukan wilayah AS atau Jepang," tambahnya.
Lebih lanjut, Kim Yo-jong mengatakan bahwa akan memantau reaksi AS terhadap masuknya senjata strategis Korea Utara di Pasifik, yang dianggap AS masuk ke wilayahnya.
Dia menyarankan pejabat Korea Selatan dan AS untuk menahan diri dari retorika dan tindakan yang memperburuk situasi.
"Aktivitas militer demonstratif dan segala macam pernyataan oleh AS dan Korea Selatan, yang sangat aneh sehingga tidak dapat diabaikan, tidak diragukan lagi memaksa Korea Utara untuk mengambil tindakan pembalasan," lanjutnya.
Sementara itu, dia menyatakan bahwa Korea Utara telah mengawasi prajurit AS dan Korea Selatan dan siap untuk mengambil tindakan yang diperlukan dengan cepat dan tegas kapan saja atas inisiatifnya sendiri.