Bisnis.com, JAKARTA - Jerman mendesak China untuk tidak mengirimkan bantuan senjata ke Rusia. Hal ini disampaikan Kanselir Jerman Olaf Scholz dalam pidatonya di parlemen Jerman, Kamis (2/3/2023).
Scholz mengatakan, pihaknya merasa kecewa dengan keputusan China yang tidak mengutuk invasi Rusia ke Ukraina.
"Pesan saya ke Beijing jelas, gunakan pengaruh Anda di Moskow untuk mendesak penarikan pasukan Rusia. Jangan berikan senjata apa pun kepada agresor Rusia," ujarnya dilansir dari Reuters, Kamis (2/3/2023).
Scholz juga menyinggung respons masyarakat internasional yang menilai bahwa perang di antara kedua negara itu menunjukkan perpecahan global. Di pun menyoroti keputusan China dan India yang menahan diri untuk tidak mengutuk invasi Rusia atau bergabung dengan Barat dalam menjatuhkan sanksi.
Oleh karena itu, Scholz mengaku bahwa pihaknya berencana untuk membalas propaganda Rusia dalam pertemuan pekan ini.
Adapun, peran China dalam perang Rusia-Ukraina diperkirakan akan menjadi salah satu topik yang dibahas saat Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bertemu dengan Scholz di Gedung Putih pada Jumat (3/3/2023).
Baca Juga
Di sisi lain, Scholz mengatakan Jerman sedang dalam pembicaraan dengan sekutu tentang memberikan jaminan keamanan ke Ukraina. Namun, belum dapat dipastikan langkah seperti apa yang akan mereka ambil.
Menurutnya, perang di Ukraina telah memberikan pelajaran penting bagi Jerman. Akibat invasi Rusia ke Ukraina, Jerman akhirnya memutuskan meningkatkan pembelanjaan pertahanan dan merombak sistem militernya yang buruk.
"Tidak bisa dan tidak akan ada kesepakat damai atas kepala rakyat Ukraina," pungkasnya.