Bisnis.com, JAKARTA - Flu burung atau avian influenza (Al) semakin mengkhawatirkan setelah ratusan juta unggas mati karena virus tersebut sejak 21 Oktober 2021. Flu burung pun kini disebut sebagai wabah global terbesar.
Kekhawatiran bertambah ketika Pemerintah Kamboja melaporkan seorang gadis berusia 11 tahun meninggal dunia. Hal ini membuat masyarakat mengkhawatirkan penyebaran virus dari burung liar dan unggas ke manusia.
Namun, kasus yang ditemukan di Kamboja teridentifikasi sebagai jenis virus flu burung yang berbeda dengan virus yang menyebabkan kematian unggas secara masif di seluruh dunia.
Sementara, sebagian kecil orang menjadi sakit saat bersentuhan dengan unggas yang terinfeksi. Belum ada bukti bahwa strain tersebut telah menyebar dari manusia ke manusia.
Diketahui, virus flu burung diklasifikasikan sebagai yang sangat bersifat patogen (HPAI). Virus tersebut merupakan jenis yang menyebabkan wabah flu burung global.
Melansir Reuters, Rabu (1/3/2023), flu burung dikategorikan berdasarkan subtipe dan klad spesifik dalam subtipe H5 yang setara dengan varian SARS-CoV-2.
Adapun virus yang saat ini tengah menjadi perhatian dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah klad baru H5N1 2.3.4.4b.