Bisnis.com, JAKARTA - Peneliti politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor menilai narasi yang mengedepankan rekam jejak akan jadi senjata kampanye efektif untuk Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Baca Juga
Sebelumnya, Anies sendiri mengatakan dalam memilih pemimpin, yang utama harus dilihat adalah rekam jejaknya bukan visi-misinya. Sebab, visi-misi hanya imajinasi, berbanding terbalik dengan rekam jejak.
"Justru itu [narasi rekam jejak] pilihan yang paling menjual untuk Anies," ujar Firman kepada Bisnis, Selasa (8/2/2023).
Dia menjelaskan, jika ada tiga calon presiden (capres) yang maju di Pilpres 2024 seperti yang beredar sekarang yaitu Anies, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto maka Anies akan diuntungkan dengan narasi rekam jejak.
Firman menilai, dari tiga nama itu, yang memiliki rekam jejak paling menjual yaitu Anies. Menurutnya, banyak capaian Anies selama jadi gubernur DKI Jakarta yang bisa dipamerkan selama kampanye Pilpres 2024.
"Jadi kombinasi antara pembangunan fisik, mental, kemudian spritual, itu ada ada rekam jejaknya [Anies]," ungkap profesor peraih gelar doktor dari University of Exete itu.
Untuk pembangunan fisik, menurutnya, banyak yang bisa dilihat seperti kalangan disabilitas yang diberi kesempatan untuk berjualan di spot-spot yang dibangun Pemda DKI Jakarta.
Kemudian, lanjut Firman, ada perkembangan pelestarian budaya lewat revalitisasi Taman Ismail Marzuki. Lalu, tak ada konflik antara umat beragama, bahkan umat Hindu Tamil yang sebelum tak punya rumah ibadah sekarang jadi ada.
Sedangkan untuk Ganjar, Firman merasa kinerjanya selama jadi gubernur Jawa Tengah tak ada yang terlalu impresif. Begitu juga dengan Prabowo yang tak terlalu teruji selama jadi menteri pertahanan pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Sebetulnya itu yang menjadi nilai jual Anies, rekam jejak bukan hanya visi misi. Kalau visi misi bisa dibuat secanggih-canggihnya, bisa dibuat sempurna, akan sangat terlihat baik. Tapi bagaimana rekam jejaknya?" jelas Firman.
Memang, di beberapa kesempatan, Anies kerap menyatakan visi-misi yang disampaikan seorang calon pemimpin memang penting, agar masyarakat dapat mengetahui apa yang ingin dilakukannya ke depan. Meski begitu, visi-misi itu jadi tak relevan jika yang menyampaikan tak punya rekam jejak yang mempuni.
"Visi misi sehebat apapun, dia tidak kredibel bila tidak ditopang dengan rekam jejak perjuangan yang ada karena apa yang disampaikan sebagai visi misi ini adalah imajinasi, imajinasi tentang masa depan apa yang mau dikerjakan besok," jelas Anies di Rakernas 1 Partai Ummat, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (14/2/2023).
Sebaliknya, jika yang menyampaikan visi misi itu memiliki rekam jejak yang nyata maka masyarakat bisa menjadikannya patokan.