Bisnis.com, JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memastikan bahwa topik kebutuhan air untuk manusia dan lingkungan perlu menjadi perhatian, karena saat ini dunia menghadapi krisis air global.
Hal ini disampaikannya usai menerima Presiden World Water Council Loic Fauchon dan delegasi di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu (15/02/2023).
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi menekankan enam topik yang harus dibahas dalam penyelenggaraan World Water Forum ke-10 di Bali tahun 2024. Salah satunya adalah kebutuhan air untuk manusia dan lingkungan.
“Keberlanjutan sumber daya air (SDA) menjadi isu yang sangat mendesak bagi dunia, kebutuhan air dunia meningkat tajam sejakan dengan pertumbuhan penduduk, peningkatan produksi pangan dan juga industri,” ujar Jokowi di agenda The Kick-off Meeting of the 10th World Water Forum (Day 1) melalui Youtube KemenPUPR, Rabu (15/2/2023).
Dia melanjutkan, kebutuhan yang besar tersebut berbanding terbalik dengan ketersediaan air yang berkualitas dan berkelanjutan yang makin sukit akibat degragasi lingkungan dan perubahan iklim.
Alhasil, Jokowi menilai pengelolaan sumber daya air secara efisien dan terpadu merupakan agenda yang harus dikerjakan bersama agar air bisa dikelola dan bisa dimanfaatkan untuk kemakmuran bersama.
Baca Juga
“Indonesia sangat senang terpilih menjadi tuan rumah penyelenggaraan World Water Forum (WWF) Ke-10 di Bali pada 2024. Kita harus mempersiapkan banyak substansi yang akan dibahas di puncak acara tahun depan untuk mencari solusi, mengembangkan inovasi dan aksi implementasi bersama sesegera mungkin,” katanya.
Dia melanjutkan, bahwa di tengah laju pertumbuhan penduduk dan perubahan iklim sekarang ini, maka Presiden ingin menegaskan beberapa agenda penting yang harus diprioritaskan.
Pertama adalah upaya konservasi air, kemudian ketersediaan air bersih dan sanitasi, selanjutnya ketahanan pangan dan energi, serta mitigasi bencana alam berupa banjir dan kekeringan
Menurutnya, agenda-agenda tersebut harus menjadi kerja bersama dengan partisipasi rakyat dan kerja sama dari berbagai pihak melalui dialog dan kemitraan antarnegara yang dilakukan dalam semangat kebersamaan untuk kesejahteraan rakyat dunia.
Selain itu, orang nomor satu di Indonesia itu juga menegaskan bahwa agenda-agenda tersebut juga membutuhkan banyak inovasi terutama inovasi finansial yang melibatkan pemerintah dan swasta, inovasi teknologi dalam pengelolaan kebutuhan konsumsi energi dan pangan, serta komitmen semua pihak untuk berbagi dan bekerja sama
“Saya sangat mengharapkan pertemuan awal menuju The 10th WWF ini dapat menghasilkan agenda-agenda penting yang akan kita tindak lanjuti pada acara puncak WWF Ke-10 di Bali pada 18—24 Mei 2024,” pungkas Jokowi.
Untuk diketahui, dalam penyelenggaraannya nanti Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Panitia penyelenggaraan World Water Forum (WWF) atau Forum Air Dunia ke-10 tahun 2024 mendatang.
Luhut juga menandatangani pelaksanaan forum tersebut bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sebagai Ketua Harian.
WWF sendiri merupakan forum lintas batas terbesar di dunia yang fokus dalam pembahasan dan penanganan masalah air.
Forum yang dilaksanakan pada tahun ke-10 ini akan digelar pada 18 Mei 2024-24 Maret 2024 yang mengusung tema “Water for Shared Prosperity”.
Sebelumnya, telah dilaksanakan forum serupa yang ditujukan kepada stakeholders (pemangku kepentingan) nasional dari unsur pemerintah, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat (LSM), kelompok masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan lain-lain.
Forum yang diselenggarakan pada ini dihadiri oleh organisasi internasional, kedutaan besar negara lain di Indonesia, LSM, publik, serta media internasional.