Bisnis.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mendeteksi bahwa kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) menggalang dana memanfaatkan peristiwa gempa Cianjur pada tahun lalu.
Kepala BNPT Boy Rafli Amar mengatakan JAD melakukan penggalangan dana melalui berbagai kegiatan kemanusiaan, salah satunya pascaperistiwa Gempa Cianjur yang terjadi pada 21 November 2021.
"Kegiatan Jamaah Ansharut Daulah [JAD] saat ini masih penggalangan dana dengan mencoba merebut simpati masyarakat melalui kegiatan kemanusiaan, antara lain terhadap kegiatan peristiwa gempa bumi di Cianjur," ungkap Boy saat rapat kerja dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (13/2/2023).
Tak hanya JAD, dia juga mengungkapkan kelompok terorisme lainnya Jemaah Islamiyah (JI) masih terus berupaya memperkuat organisasinya. JI merupakan kelompok terorisme yang terhubung dengan Al Qaeda.
"Melalui penyelenggara acara musyawarah kerja," jelas Komjen Polri itu.
Selain itu, Boy mengatakan kelompok kriminal bersenjata di Papua juga masih jadi ancaman. Kelompok pimpinan Egianus Kogoya, lanjutnya, sudah mengklaim bertanggung jawab terhadap pembakaran pesawat Susi Air beberapa waktu lalu dan menyandera pilotnya yang berasal dari Selandia Baru.
Menurutnya, peristiwa itu menjadi insiden ketiga pada awal 2023. Sebelumnya, ada penembakan terhadap pesawat Trigana Air dan Ikairos.
"Dengan masih banyak aksi teror baik di dunia dan tanah air, kami masih terus berupaya untuk memaksimalkan serangkaian upaya pencegahan demi meminimalisasi potensi ancaman di tanah air," ucap Boy.