Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPR Minta Jokowi Awasi Pengusutan Kasus Gagal Ginjal Akut

Komisi IX DPR meminta Jokowi turun tangan mengawasi pengusutan kasus gagal ginjal akut.
Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (30/1/2023). Ratas tersebut membahas peningkatan aktivitas perekonomian dan pariwisata pascapencabutan PPKM. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww.
Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (30/1/2023). Ratas tersebut membahas peningkatan aktivitas perekonomian dan pariwisata pascapencabutan PPKM. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww.

Bisnis.com, JAKARTA - Komisi IX DPR RI meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun tangan dalam pengusutan kasus gagal ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) yang terjadi di Indonesia. 

Wakil Ketua Komisi IX Kurniasih Mufidayati menilai, keikutsertaan Jokowi dalam penanganan kasus diperlukan lantaran penyakit gagal ginjal akut kini harus kembali menelan korban. Satu anak dinyatakan meninggal dunia usai dikonfirmasi mengidap gagal ginjal akut. 

"Saya berharap Presiden turun juga, bahkan kami kemarin di rapat Komisi IX setelah mendengarkan audiensi, sampai bilang 'ayo dong Pak Presiden itu kunjungi keluarga korban'," ujarnya agenda diskusi terkait gagal ginjal akut di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (9/2/2023). 

Menurutnya, bukan hanya memerintahkan jajarannya untuk bekerja maksimal dalam pengusutan kasus tersebut, Jokowi juga harus secara langsung mendengar serta menyaksikan perjuangan yang hingga saat ini masih dilakukan oleh para orangtua korban, banyak dari mereka yang masih harus melihat buah hatinya menjalani berbagai perawatan setelah dikonfirmasi mengalami gagal ginjal akut. 

"Pak Presiden harus melihat langsung, masih ada pasien yang di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo yang bolak-balik rawat jalan, kunjungi ke RSM, ketemu, ngobrol," jelas Mufidayati. 

Setidaknya terdapat 4 arahan yang sebelumnya disampaikan oleh Jokowi terkait penanganan kasus gagal ginjal akut. Pertama, Jokowi meminta agar seluruh pihak berwenang, terutama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk tidak menganggap remeh kasus yang telah menewaskan 200 korban ini. 

Kedua, mantan Wali Kota Solo itu meminta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk menghentikan sementara peradaran obat-obatan sirop yang diduga menjadi penyebab dari maraknya temuan kasus gagal ginjal akut. 

Kepada BPOM, Jokowi meminta agar seluruh obat yang mengandung senyawa berbahaya etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) untuk segera ditarik dari pasaran. 

Ketiga, Kemenkes diminta untuk melakukan penelitian menyeluruh terkait penyebab gangguan gagal ginjal akut pada anak. Jokowi meminta agar kementerian tersebut dapat memastikan apakah penyakit itu benar disebabkan oleh obat sirop atau ada faktor lainnya. 

Keempat, setiap rumah sakit (RS) rujukan diwajibkan untuk memberikan pelayanan gratis bagi seluruh pasien gagal ginjal akut. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper