Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kronologi Kasus Anak Meninggal akibat Gagal Ginjal Akut di Jakarta

Kemenkes kembali melaporkan 2 kasus baru gagal ginjal akut atipikal (GGAPA) di Jakarta. Satu pasien meninggal dan pasien suspek masih dalam perawatan intensif
Kronologi Kasus Anak Meninggal akibat Gagal Ginjal Akut di Jakarta/medicinet.com
Kronologi Kasus Anak Meninggal akibat Gagal Ginjal Akut di Jakarta/medicinet.com

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kembali melaporkan dua kasus baru gagal ginjal akut atipikal (GGAPA). Kedua kasus ini menambah daftar panjang korban kasus gagal ginjal akut yang sebelumnya sudah tidak lagi dan mengalami pertambahan sejak awal Desember 2022.

Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan, kedua kasus tersebut pertama kali dilaporkan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta dan tercatat sebagai satu kasus terkonfirmasi dan yang lainnya suspek. 

Pasien yang terkonfirmasi mengidap gagal ginjal akut dinyatakan meninggal dunia usai menjalani perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangkusumo (RSCM), Jakarta Pusat. 

Kronologi kasus meninggal akibat Gagal Ginjal Akut 

Syahril menerangkan, satu kasus konfirmasi ini ditemukan pada anak berusia 1 tahun yang mengalami demam pada 25 Januari 2023. Penyakit tersebut lantas membuat orang tua pasien memutuskan untuk memberikan anak mereka obat penurunan demam yang dibeli di apotek dengan merk Praxion. 

Pasien kemudian mulai mengalami gejala lainnya seperti batuk, pilek, hingga tidak bisa buang air kecil (anuria) pada 28 Januari 2023. Orang tua membawa buah hatinya itu ke Puskesmas Pasar Rebo, Jakarta Timur untuk mendapatkan pertanganan pertama. 

Pada 31 Januari 2023, pasien lalu dirujuk ke Rumah Sakit Umum Adhyaksa, Jakarta Timur. Usai melakukan pemeriksaan lanjutan, pasien diketahui telah mengalami beberapa gejala awal dari penyakit gagal ginjal.

Sejumlah gejala ini membuat pihak RS memutuskan untuk merujuk pasien berusia 1 tahun ini ke RSCM. Namun, rencana tersebut ditolak olah keluarga dan melakukan pulang paksa. 

"Pada 1 Februari, orang tua membawa pasien ke RS Polri dan mendapatkan perawatan di ruang IGD dan sudah mulai buang air kecil," ujar Syahril dalam keterangan tertulis, Senin (6/1/2023). 

Meskipun kondisinya berangsur membaik, pihak RS masih merekomendasikan pihak keluarga untuk merujuk pasien ke RSCM. Pasien kemudian dirujuk ke RSCM pada hari yang sama. 

Di RSCM, pasien menjalani perawatan intensif serta terapi obat fomepizole, obat penawar keracunan etilen glikol yang biasa diterima oleh pasien gagal ginjal akut. 

"Namun, 3 jam setelah di RSCM, pada pukul 23.00 WIB, pasien dinyatakan meninggal dunia," terang Syahril. 

Sementara itu, dengan dilaporkannya dua kasus baru yang ditemukan di Jakarta, Kemenkes setidaknya telah mencatat 326 kasus gagal ginjal akut hingga Senin (5/2/2023). Ratusan kasus tersebut tersebar di 27 provinsi di Indonesia. 

Dari jumlah di atas, 116 kasus telah dinyatakan sembuh dan 6 kasus lainnya masih menjalani perawatan intensif di RSCM. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper