Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh belakangan ini melakukan safari politik. Para analisis menilai langkah Surya bertujuan untuk mengamankan posisi NasDem di kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sebagai informasi, Surya menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (26/1/2023). Pada hari yang sama, Surya mengutus elite NasDem lainnya untuk berkunjung ke Sekretariat Bersama Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Terbaru, Surya menemui Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di markas pusat partai berlambang pohon beringin itu pada Rabu (1/2/2023).
Tak sampai situ, Surya juga mengungkapkan keinginannya bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. Meski begitu, dia belum melemparkan pemberitahuan secara resmi melainkan hanya kode-kode.
"Saya pikir keinginan itu sih ada, tinggal atur saja. Kita kasih kode-kode dulu. Barangkali, bagaimana kapan Ibu Mega ada waktu yang baik, ya kan?" ujar Surya di Kantor DPP Partai Golkar, kawasan Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (1/2/2023).
Peneliti politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Aisah Putri Budiarti menilai langkah-langkah Surya Paloh itu untuk memperbaiki posisi NasDem di koalisi pemerintahan Jokowi, bukan berkaitan langsung dengan ajang Pemilu 2024.
Menurut Aisah, gelagat itu tampak dari sosok-sosok yang ditemui Surya.
“Beberapa pihak yang ditemui dan ingin ditemui SP merupakan tokoh kunci koalisi pemerintahan, termasuk Jokowi dan Airlangga, juga kemudian ingin menemui Megawati,” jelasnya kepada Bisnis, Rabu (1/2/2023).
Langkah itu diambil tak lain karena sejak NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan jadi calon presiden (capres) usungannya pada Oktober tahun lalu, komunikasi NasDem dengan partai politik (parpol) koalisi pemerintahan lainnya tak berjalan lancar.
"Ini mampu mempengaruhi kinerja pemerintahan karena muncul kegaduhan di internal koalisi bahkan beberapa kali saling sindir, terutama terkait dengan posisi menteri NasDem dalam kabinet,” ujar Aisah.
Dengan begitu, diharapkan posisi menteri asal NasDem di Kabinet Indonesia Maju masih aman di tengah isu reshuffle alias perombakan kabinet yang makin marak belakangan ini.
“NasDem pada saat ini saya duga ingin memperbaiki komunikasi politik dengan tujuan juga untuk menjaga posisi para menterinya di kabinet,” ungkapnya.
Pendapat serupa disampaikan Direktur Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah. Berbagai safari politik Surya Paloh bertujuan untuk mencari dukungan di Kabinet Indonesia Maju.
“[Surya] Paloh juga memerlukan dukungan mitra koalisi pemerintah terkait posisi NasDem di kabinet. Meskipun NasDem punya hak untuk usung siapa pun, tetapi memilih Anies [jadi capres] faktanya merenggangkan keharmonisan NasDem dengan Jokowi,” ujar Dedi kepada Bisnis, Rabu (1/2/2023).
Tak hanya itu, safari itu juga dapat memperkuat posisi tawar NasDem kepada Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Memang, ketiga partai itu tampak dekat beberapa bulan terakhir. Mereka bahkan sudah menamai diri sebagai Koalisi Perubahan. Meski begitu, hingga kini mereka belum juga mendeklarasikan diri.
“Situasi ini bisa saja untuk memperkuat posisi tawar NasDem pada Demokrat dan PKS, mengingat sampai hari ini belum ada deklarasi bersama tiga partai yang wacananya bermitra ini,” ucap Dedi.
NasDem sendiri ingin segera Koalisi Perubahan segera resmi terbentuk. Oleh sebab itu, Dedi menilai NasDem ingin menekan Demokrat dan PKS lewat safari politik Surya Paloh dan jajaran elitenya.
“Dengan safari politik di luar Demokrat dan PKS ini, menandai seriusnya upaya [Surya] Paloh usung Anies juga bangun Koalisi Perubahan,” ungkapnya.