Bisnis.com, JAKARTA - Rusia melakukan serangan udara di Kota Kharkiv di Timur Laut Ukraina yang telah menewaskan sedikitnya 1 orang, dan 3 orang tewas di bagian Selatan Kherson.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa serangan Rusia terjadi sepanjang Minggu (29/1/2023).
“ Tentara Rusia telah menembaki Kherson dengan kejam sepanjang hari,” katanya, dalam pidato videonya pada Minggu (29/1/2023) malam.
Dilaporkan, ada 6 orang terluka dan 3 orang lainnya tewas.
“Dua wanita perawat, terluka di rumah sakit. Sampai sekarang, ada laporan 6 terluka dan 3 tewas," lanjutnya, seperti dilansir dari Aljazeera, Senin (30/1/2023).
Sedangkan, Ukraina bagian Selatan jauh lebih tenang sejak Moskow menarik diri dari Kota Kherson pada November tahun 2022.
Baca Juga
Wilayah itu adalah salah satu dari 4 wilayah di Selatan dan Timur yang diklaim telah dianeksasi Rusia tahun lalu, meskipun tidak sepenuhnya menguasai wilayah tersebut, dan Ibu Kota wilayah itu masih sering menjadi sasaran penembakan.
Gubernur daerah Oleh Syniehubov mengatakan bahwa sebuah rudal juga menghantam blok di Kharkiv, menewaskan 1 orang wanita, melukai setidaknya 3 orang lainnya dan menyebabkan kerusakan yang luas.
Terlihat dari gambar di tempat kejadian, api melalap sebagian bangunan tempat tinggal di kota terbesar kedua di negara itu.
Lebih lanjut, Syniehubov mengatakan pada Minggu (30/1/2023) bahwa serangan itu terjadi di distrik pusat kota Kyiv, Ukraina.
“Tiga orang luka ringan. Sayangnya, seorang wanita tua terbunuh, suaminya berada di dekatnya saat serangan terjadi dan secara ajaib tidak menderita luka serius," tulis Syniehubov di Telegram.
Pihaknya mengatakan kepada outlet media Suspilne bahwa tim penyelamat sedang mencari wanita tua lain yang hilang, dikhawatirkan terjebak di bawah reruntuhan.
“Lantai empat telah hancur. Ini bangunan tua, kami memahami bahwa lantai dua dan tiga rusak berat. Seluruh bagian bangunan tidak lagi layak huni," katanya.
