Bisnis.com, JAKARTA – Auckland di Selandia Baru diperkirakan bakal dilanda hujan lebat lagi setelah sebelumnya dilanda banjir bandang sejak akhir pekan lalu, Jumat (27/1/2023).
Dilansir Channel News Asia, Senin (30/1/2023), Dewan Kota Auckland memperkirakan kota terbesar di Selandia Baru itu bakal menerima hujan lebat lebih lanjut dalam beberapa hari mendatang, kendati warga baru saja mulai menghitung kerugian akibat banjir bandang.
Akibat banjir bandang yang terjadi selama tiga hari terakhir, empat orang kini dinyatakan meninggal dunia dan kerusakan jutaan dolar telah terjadi. Oleh sebab itu, pemerintah tetap menetapkan status keadaan darurat di wilayah Auckland dan lebih jauh ke selatan di daerah Waitomo.
"Ada kerusakan yang sangat signifikan di Auckland," kata Perdana Menteri Selandia Baru Chris Hipkins kepada stasiun televisi milik negara TVNZ, Senin (30/1/2023).
"Saya memiliki kesempatan untuk melihat langsung pada hari Sabtu dan jelas [ada] sejumlah rumah yang rusak akibat banjir tetapi juga pergerakan tanah yang luas," katanya.
Chris mengatakan saat ini terdapat 350 orang membutuhkan akomodasi darurat.
Baca Juga
Untuk diketahui, Auckland telah mengalami rekor tertinggi tingkat curah hujan sejak Jumat pekan lalu. Institut Nasional Penelitian Air dan Atmosfer (National Institute of Water and Atmospheric Research/NIWA) mengatakan dalam sebuah cuitan di akun Twitter, mengatakan bahwa Auckland sekarang telah mencatat lebih dari delapan kali curah hujan rata-rata Januari, dan 40 persen dari curah hujan rata-rata tahunannya.
Badan Layanan Meteorologi Selandia Baru, atau Metservice, telah mengeluarkan peringatan hujan lebat yang diperbarui untuk Auckland dan Great Barrier Island selama 12 jam mulai 31 Januari pukul 18:00 waktu setempat.
Dewan Kota Auckland mengatakan jika hujan berlanjut dengan kecepatan seperti ini, maka banjir lebih lanjut dan tanah longsor diperkirakan terjadi.
Di samping itu, Layanan Pemadam Kebakaran dan Darurat tercatat menerima 30 panggilan keluar dalam 12 jam sebelumnya, termasuk menanggapi suatu laporan tanah longsor saat emper mobil meluncur menuruni bukit.
Dewan Kota Auckland sejauh ini telah menganggap 40 rumah tidak layak huni dan telah mencegah orang memasukinya dengan memasang stiker kuning pada total 151 properti. Untuk diketahui, stiker tersebut menandakan bahwa orang hanya dapat memasuki area tertentu dan untuk waktu yang singkat.
Di sisi lain, Divisi Selandia Baru Insurance Australia Group (IAG) telah menerima lebih dari 5.000 klaim sejauh ini, sementara itu Suncorp Group mengatakan telah menerima sekitar 3.000 klaim di Vero dan AA Insurance Brands.
"Jumlah klaim diperkirakan akan meningkat lebih lanjut dalam beberapa hari mendatang, dengan kejadian tersebut masih berlangsung dan saat pelanggan mengidentifikasi kerusakan pada properti mereka," kata IAG dalam sebuah pernyataan.