Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ramzan Kadyrov Ungkap Skema Licik di Balik Bantuan AS ke Ukraina

Kepala Chechnya, Ramzan Kadyrov pada, Minggu (8/1/2023) mengatakan bahwa bantuan Barat ke Ukraina adalah skema pencucian uang.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara dalam konferensi pers dengan Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih, Washington, DC, AS, Rabu (21/12/2022)/Bloomberg.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara dalam konferensi pers dengan Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih, Washington, DC, AS, Rabu (21/12/2022)/Bloomberg.

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Chechnya, Ramzan Kadyrov pada, Minggu (8/1/2023) mengatakan bahwa bantuan Barat ke Ukraina adalah skema pencucian uang.

Mengacu pada alasan tersebut, Ramzan Kadyrov memeringatkan bahwa tidak perlu khawatir tentang permusuhan yang saat ini terjadi di wilayah Rusia.

"Saya melihat beberapa orang khawatir tentang bantuan asing ke Ukraina. Jangan khawatir! Ini adalah skema pencucian uang yang berhasil," kata Kadyrov.

Lebih lanjut, Kadyrov mengatakan bahwa pejabat Barat dan Ukraina akan menggelapkan dana, dan bantuan tidak akan tepat sasaran.

"Pejabat Barat dan Ukraina akan menggelapkan dana ini, dan tidak lebih dari 15% dari seluruh bantuan akan sampai ke parit," lanjutnya, seperti dilansir dari TASS, Minggu (8/1/2023).

Kadyrov menegaskan bahwa negaranya akan melindungi rakyat yang berpihak kepadanya dari kelicikan Ukraina dan NATO.

"Ini adalah wilayah kami, yang memilih untuk bergabung dengan negara kami demi melindungi rakyat mereka dari tindakan pemuja setan nasionalis Ukraina dan NATO," tambahnya menggarisbawahi.

Pada 6 Januari 2023 Amerika Serikat (AS) mengumumkan paket bantuan baru ke Ukraina senilai lebih dari 3 miliar dollar.

Menurut Gedung Putih, bantuan yang akan diberikan langsung ke Ukraina yaitu dari cadangan Pentagon, Amerika Serikat (AS).

Selain itu juga akan mencakup kendaraan lapis baja Bradley, howitzer self-propelled, kendaraan MRAP (Mine Resistant Ambush Protected), rudal pertahanan udara, serta senjata dan amunisi lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper