Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jubir Erdogan: Turki Mau Lanjutkan Upaya Penyelesaian Damai Rusia-Ukraina

Turki akan terus mengerahkan upaya untuk menyelesaikan konflik di Ukraina dalam perundingan dengan Rusia. 
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin/The Moscow Times
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin/The Moscow Times

Bisnis.com, JAKARTA - Juru bicara (jubir) kepresidenan Turki Ibrahim Kalin mengatakan bahwa Turki akan terus mengerahkan upaya untuk menyelesaikan konflik di Ukraina dalam perundingan dengan Rusia. 

Adapun Turki akan mematuhi kebijakan dan mempertimbangkan untuk kepentingan nasional negaranya. 

“Harganya dibayar tidak hanya oleh pihak-pihak yang bertikai, tetapi oleh kita semua bersama-sama. Berdasarkan hal tersebut, kita, seperti sebelumnya, akan terus berupaya demi mencapai perdamaian yang adil melalui pembicaraan," katanya. 

Kalin menyatakan bahwa sejak awal invasi, negaranya telah menghormati kedaulatan Ukraina dan berupaya melakukan diplomasi, seperti dilansir dari TASS, Selasa (3/1/2023). 

"Sejak awal operasi khusus Rusia, kami telah berpegang pada kebijakan untuk menghormati integritas teritorial, kemerdekaan dan kedaulatan Ukraina dan menyelesaikan masalah melalui diplomasi dan mencegahnya lepas kendali," lanjutnya. 

Lebih lanjut, Kalin mengungkap bahwa negaranya telah memberikan dukungan besar ke Ukraina dalam segala bidang, dan berupaya berdialog. 

"Dengan menyediakan dukungan besar-besaran ke Ukraina di banyak bidang, kami secara bersamaan mengembangkan interaksi dan dialog dengan Rusia sejalan dengan kepentingan nasional kami," tambah Kalin.

Sementara itu, Kalin menegaskan bahwa Ankara tidak ikut dalam sanksi sepihak terhadap Rusia, namun tetap berupaya mempertahankan dialog dengan Rusia dan Ukraina. 

“Turki mempertahankan dialog dengan Rusia dan Ukraina pada tingkat tertinggi. Kedua negara memiliki kepercayaan terhadapnya," katanya. 

Adapun Kalin menjelaskan, hasil dari negosiasi dengan Rusia yang dilakukan yaitu salah satunya dalam masalah biji-bijian dan pertukaran tahanan. 

"Berkat kebijakan kami, hasil nyata pertama dicapai dalam proses negosiasi dan kemudian pada masalah koridor biji-bijian dan pertukaran tahanan," tambahnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper