5. Mesir
Hanya sekitar 15% dari populasi Mesir adalah Kristen. Kebanyakan orang Kristen di Mesir adalah dari Gereja Ortodoks Koptik, dan karenanya merayakan Natal pada tanggal 7 Januari.
namun, beberapa orang Kristen adalah evangelis dan dominasi Kristen lainnya. Di Mesir, perayaan dimulai sekitar sebulan sebelum Natal, di bulan Koptik Kiahk, di mana lagu pujian khusus dinyanyikan pada Sabtu malam sebelum kebaktian Minggu.
Selama Masa Adven, umat Kristen Ortodoks Koptik mengikuti diet ketat dengan mengurangi makan daging ayam, daging sapi, susu, dan telur selama 43 hari.
Pada Malam Natal, kebaktian massal dapat berlangsung mulai dari jam 9 malam hingga sekitar jam 4 pagi.
6. Maroko
Meskipun Maroko bukan negara mayoritas Kristen, banyak orang di negara ini masih merayakannya.
Namun, ada yang merayakan hari raya keagamaan dan ada yang merayakan hari raya sekuler. Kekristenan disebarkan ke daerah ini sebagai akibat dari imperialisme Prancis dan Spanyol.
Oleh karena itu, perayaan Natal mungkin memiliki unsur budaya Prancis, karena pengaruhnya yang kuat. Buche de Noel adalah kue Prancis yang dipanggang selama musim Natal dan juga sangat populer di pasar Maroko.
7. Yordania
Amman, ibu kota Yordania, hanya berjarak satu jam berkendara dari Betlehem tempat Yesus dilahirkan, kota ini memiliki banyak dekorasi dan perayaan meriah untuk merayakan musim tersebut.
Namun, di Yordania, umat Kristen adalah minoritas kecil dalam populasi dan hanya sekitar empat hingga enam persen dari populasi.
Banyak gereja yang sepakat untuk merayakan hari raya bersama, pada tanggal 25 Desember. Ada kesepakatan tentang tanggal tersebut karena Natal dirayakan pada hari yang berbeda di Gereja Ortodoks Timur dan Katolik Roma.