Bisnis.com, JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito memastikan proses skrining tetap dilakukan bagi para Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) yang masuk ke Indonesia pada periode Natal dan Tahun Baru 2023 (Nataru).
Hal ini dilakukan mengingat potensi peningkatan mobilitas masyarakat selama periode Nataru 2023 berlangsung.
"Peraturannya untuk PPLN tetap melalui proses skrining gejala yang terkait dengan Covid-19 di titik-titik masuk Indonesia," terang Wiku dalam agenda Kesiapan Infrastruktur dan Protokol Kesehatan Nataru, Senin (19/12/2022).
Wiku menjelaskan, proses skrining pada PPLN akan mengacu pada Surat Edaran (SE) Satgas Covid-19 Nomor 25 Tahun 2022 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Luar Negeri pada Masa Pandemi. Di mana disebutkan bahwa PPLN yang tiba di Indonesia harus terlebih dahulu melakukan pemeriksaan suhu tubuh di pintu kedatangan.
Bagi mereka yang memiliki suhu tubuh di atas 37,5 derajat celcius, maka diwajibkan untuk menjalani pemeriksaan konfirmasi RT-PCR.
"Dalam hal pemeriksaan konfirmasi RT-PCR sebagaimana dimaksud dalam angka 3 menunjukkan hasil positif, terhadap PPLN dilakukan isolasi/perawatan sesuai dengan mekanisme tindak lanjut kasus positif," tulis SE Satgas Covid-19 Nomor 25 Tahun 2022.
Sementara iti, bagi PPLN dengan hasil RT-PCR negatif, maka mereka diperkenankan untuk melanjutkan perjalanan dan dianjurkan untuk melakukan pemantauan kesehatan mandiri terhadap gejala Covid-19 selama 14 hari dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
"Pemeriksaan suhu pasti dilakukan di titik-titik masuk. Selain suhu bisa dicek apakah dia ada gejala yang lain seperti batuk dan seterusnya. Petugas di bandara selalu memerhatikan hal itu," ujar Wiku.
Adapun, Wiku menyebutkan bahwa seluruh fasilitas kesehatan telah dipastikan siap untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 selama periode Nataru 2023 mendatang. Kini, pemerintah setidaknya telah menyiapkan sekitar 55.492 bed tambahan jelang Nataru.