Bisnis.com, JAKARTA – Korban tanah longsor di bukit perkemahan Dataran Tinggi Genting Malaysia menjadi 24 orang. Sementara, korban yang hilang 9 orang.
Dilansir Channel News Asia, Sabtu (17/12/2022), Tim SAR masih melanjutkan pencarian korban di perkemahan, karena masih ada 9 orang yang hilang di perkemahan tanpa izin di Pertanian Organik Ayah di kota Batang Kali.
Tiga mayat ditemukan pada Sabtu (17/12/2022), di sebuah perkemahan Malaysia yang dilanda tanah longsor sehari sebelumnya, sehingga jumlah korban tewas menjadi 24 orang.
Mayat itu adalah anak laki-laki, anak perempuan dan perempuan dewasa, kata Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Negara Bagian Selangor saat pencarian orang berkemah yang hilang berlanjut pada hari kedua.
Tanah longsor di Batang Kali, daerah perbukitan yang populer di dekat Dataran Tinggi Genting, roboh saat orang-orang tidur di tenda.
Di antara 94 orang yang terjebak tanah longsor, 61 orang selamat, menurut Badan Penanggulangan Bencana Nasional Malaysia.
Baca Juga
Tiga warga Singapura termasuk di antara mereka yang diselamatkan, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Singapura (MFA) pada Jumat (16/12/2022) malam.
Sebelumnya, kepala pemadam kebakaran dan penyelamatan negara bagian, Norazam Khamis, mengatakan kepada wartawan bahwa operasi pencarian dan penyelamatan dihentikan semalam karena hujan lebat.
Mereka melanjutkan sekitar pukul 8.30 pagi pada hari Sabtu (17/12/2022) dengan bantuan ekskavator.
"Kami harus berhati-hati karena aliran air dari atas dan dalam tanah cukup kuat. Ini mempersulit operasi pencarian karena tanahnya lunak," katanya.
Operasi pencarian dan penyelamatan akan difokuskan pada dua dari tiga sektor pencarian.
"Kami fokus ke dua lokasi karena kami yakin korban terjebak (di sana)... hal ini berdasarkan fakta bahwa korban terakhir ditemukan di titik antara dua lokasi tersebut," tambahnya.
"Operasi hari ini akan melibatkan penggunaan alat berat atau ekskavator untuk menghilangkan tanah dan pohon besar yang tumbang bersama aliran tanah."
Norazam mengatakan kepada wartawan bahwa kemungkinan kecil lebih banyak orang hilang yang bisa selamat dari kekurangan oksigen dan lumpur.