Bisnis.com, SOLO - Konflik antara China dan Taiwan kembali memanas. Beijing dikabarkan mengirim pesawat yang dilengkapi dengan pembom nuklir ke pertahanan Taiwan.
China tampaknya masih belum puas dengan hasil perundingan G-20 Bali beberapa waktu lalu.
Mereka melihat jika campur tangan Barat dan beberapa negara lain di Taiwan masih sangat kental. Itulah mengapa, China berusaha kembali memeringatkan Taiwan dan sekutunya pada pertegahan Desember 2022 ini.
Kementerian Pertahanan Nasional di Taipei mengatakan bahwa selama 24 jam dari Senin hingga Selasa, China mengirim 21 pesawat, termasuk 18 pembom strategis Xian H-6, ke barat daya ADIZ Taiwan.
Delapan pesawat militer dan tiga kapal perang lainnya juga terlihat di sekitar pulau.
ADIZ adalah area di mana pesawat asing dilacak dan diidentifikasi sebelum mereka mencapai wilayah udara suatu negara.
“Dengan mengirimkan lebih banyak pembom strategis dengan kemampuan anti-akses dan penyangkalan wilayah, China dapat menyampaikan pesan bahwa mereka dapat menolak dukungan asing ke Taiwan,” kata Jyh-Shyang Sheu, pakar militer di Institut Nasional Taiwan. Riset Pertahanan dan Keamanan (INDSR).
Apa yang membuat China murka?
Beruntung, yang membuat China dan Presiden Xi Jinping marah kali ini bukan Amerika Serikat, melainkan Jepang. Sebab jika AS yang kembali berulah, maka respons China akan lebih keras dari ini.
Dilaporkan jika seorang anggota senior Partai Demokrat Liberal Jepang menyelesaikan kunjungannya ke Taipei.
Dia adalah Koichi Hagiuda yang juga menjabat kepala kebijakan LDP. Hagiuda menjadi kepala LDP pertama yang mengunjungi Taiwan dalam hampir 20 tahun.
Hagiuda, yang dikenal dekat dengan mantan Perdana Menteri Shinzo Abe, bertemu dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dan menyerukan pendalaman kerja sama antara kedua belah pihak di tengah meningkatnya tekanan militer dan ekonomi China terhadap Taiwan.