Bisnis.com, JAKARTA – Ukraina menembak jatuh 13 drone milik Rusia yang merupakan buatan Iran setelah drone tersebut diluncurkan oleh Rusia ke Ibu Kota Kyiv, Rabu (14/12/2022) malam waktu setempat.
Ledakan terdengar di lingkungan pusat di Kyiv pada dini hari dan kemudian petugas penegak hukum dan layanan darurat memeriksa pecahan logam di lokasi yang tertutup salju.
"Para teroris memulai pagi ini dengan 13 Shahed. Semua 13 ditembak jatuh,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melansir Channel News Asia, Kamis (15/12/2022).
Setelah serangan drone Rusia dihancurkan pasukan Ukrainia, pihak Kremlin (Rusia) mengatakan bahwa mereka tidak akan menghentikan pertempuran selama Natal dan Tahun Baru.
Mendengar perkataan tersebut, Zelensky mendesak para pemimpin Eropa untuk mendukung pengadilan untuk mengadili para pejabat Rusia yang terus melancarkan serangan ke wilayah Ukraina.
Diketahui, Kyiv telah mengalami hampir sepuluh bulan serangan udara sejak Rusia menginvasi Ukraina pada bulan Februari dan mencoba merebut Ibu Kota.
Baca Juga
Serangan meningkat sejak Oktober ketika Rusia mulai secara sistematis menargetkan infrastruktur penting di Ukraina dalam serangan yang mengakibatkan terganggunya listrik, air, dan pemanas bagi jutaan orang di Ukraina.
Sekutu Barat Kyiv telah memasok sistem pertahanan udara yang lebih canggih ke Ukraina.
Ukrenergo, penyedia energi nasional, mengatakan tidak ada fasilitas infrastruktur energi yang rusak dalam serangan pesawat tak berawak pada Rabu (14/12/2022) malam. Dia memuji pertahanan udara Ukraina yang bekerja dengan baik.