Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perang Memanas di Ukraina, Negara G7 Janji Dukung Pertahanan Udara di Kyiv

Negara G7 berjanji akan membantu Ukraina dengan meningkatkan kekuatan militer Kyiv yang berfokus pada pertahanan udara.
Perang Memanas di Ukraina, Negara G7 Janji Dukung Pertahanan Udara di Kyiv. Beberapa kendaraan terbakar setelah Rusia meluncurkan rudal ke Ibu Kota Kyiv, Ukraina pada Senin (10/10/2022). Serangan ini meningkatkan esklasi perang Rusia vs Ukraina/The Moscow Times
Perang Memanas di Ukraina, Negara G7 Janji Dukung Pertahanan Udara di Kyiv. Beberapa kendaraan terbakar setelah Rusia meluncurkan rudal ke Ibu Kota Kyiv, Ukraina pada Senin (10/10/2022). Serangan ini meningkatkan esklasi perang Rusia vs Ukraina/The Moscow Times

Bisnis.com, JAKARTA - Staf Umum Ukraina pada Senin (12/12/2022) mengatakan bahwa rudal, artileri, dan pesawat tak berawak (drone) Rusia menghantam sasaran di Ukraina timur dan selatan.

Oleh karenanya, kekuatan ekonomi global negara G7 berjanji akan meningkatkan kemampuan militer Kyiv dengan berfokus pada pertahanan udara.

Negara G7 berjanji untuk membantu Ukraina, setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengajukan banding ke pertemuan G7 virtual untuk tank modern, senjata artileri, dan senjata jarak jauh untuk melawan invasi dan menghancurkan Rusia.

Zelensky juga mendesak G7 untuk membantu Kyiv agar mendapatkan tambahan 2 miliar meter kubik gas alam sehubungan dengan kekurangan energi yang mengerikan di Ukraina. Krisis energi ini membuat jutaan warga sipil di Ukraina kini hidup tanpa listrik dalam suhu di bawah nol setelah serangan udara Rusia menghantam infrastruktur penting.

Sementara itu, menteri luar negeri Uni Eropa setuju untuk menambahkan €2 miliar (US$2,1 miliar) ke dalam dana bantuan, sebagai bentuk dukungan militer untuk Ukraina, seperti dilansir dari CNA, Selasa (13/12/2022).

Dana bantuan untuk Ukraina sebagian besar telah habis selama hampir 10 bulan berperang. Dana penambahan mungkin akan lebih banyak dilakukan pada tahap selanjutnya.

Adapun, hingga kini tidak ada pembicaraan damai dan tidak ada akhir dari konflik antara kedua negara, Rusia dengan Ukraina. Sementara itu, Ukraina dan sekutu Baratnya menyebut Rusia sebagai perampasan tanah imperialis tanpa alasan.

Meskipun begitu, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Vershinin mengatakan pada Senin (12/12/2022) bahwa negaranya belum melihat pendekatan dari Amerika Serikat (AS) atas konflik dengan Ukraina.

Presiden AS, Joe Biden mengatakan kepada Zelenskyy pada Minggu (11/12/2022) bahwa Washington memprioritaskan upaya untuk meningkatkan pertahanan udara Ukraina.

Zelensky mengaku telah berterima kasih kepada Biden atas bantuan pertahanan dan keuangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Menteri pertahanan Inggris, Ben Wallace mengatakan pada Senin (12/12/2022) bahwa dia akan memasok Ukraina dengan rudal jarak jauh untuk menargetkan lokasi peluncuran drone Rusia yang telah menghantam infrastruktur, jika Rusia terus menargetkan wilayah sipil Ukraina.

Pelabuhan Odesa di Laut Hitam Ukraina pada Senin (12/12/2022) melanjutkan operasi yang sempat ditangguhkan, setelah Rusia menggunakan drone buatan Iran pada Sabtu (10/12/2022) untuk menyerang dua fasilitas energi. 

Operator sistem tranmisi listrik di Ukraina, Ukrenergo, pada Senin (12/12/2022) mengatakan bahwa listrik perlahan mulai pulih untuk sekitar 1,5 juta orang, tetapi situasi masih tetap sulit.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper