Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Teror Rudal Rusia Makan Korban Lagi, Suplai Listrik Ukraina Makin Kritis!

Gelombang baru serangan Rusia berhasil menumbangkan sejumlah fasilitas penting di Ukraina.
Ilustrasi - Serangan Rusia telah merusak hampir setengah dari sistem energi Ukraina, dan jutaan orang tanpa listrik pada musim dingin./Istimewa
Ilustrasi - Serangan Rusia telah merusak hampir setengah dari sistem energi Ukraina, dan jutaan orang tanpa listrik pada musim dingin./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Teror serangan rudal Rusia kembali menghantui sejumlah fasilitas penting Ukraina pada Senin (5/12/2022) kemarin.

Serangan terbaru itu menyebabkan gangguan listrik besar-besaran di seluruh negeri dan merusak infrastruktur pada saat musim dingin.

Sebelumnya, Moskow menyalahkan Ukraina atas serangan pesawat tak berawak yang menyebabkan ledakan di dua lapangan terbangnya, menewaskan 3 orang tentaranya.

Serangan itu terjadi tepat setelah Rusia mengabaikan batasan harga yang diberlakukan Barat pada ekspor minyaknya, memperingatkan langkah tersebut tidak akan mengganggu kampanye militernya di Ukraina.

Sementara itu, serangan pesawat tak berawak di wilayah Saratov dan Ryazan Rusia telah dicegat, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan puing-puing yang berjatuhan telah menyebabkan ledakan.

Pada saat yang sama, Ukraina mengklaim serangan besar-besaran terjadi terhadap sistem komando militer di negaranya dan fasilitas pertahanan, komunikasi, energi, dan militer terkait.

"Akibat konsekuensi penembakan rezim penutupan darurat akan diberlakukan di semua wilayah Ukraina," kata penyedia listrik nasional Ukrenergo di Telegram.

Kepala wilayah Zaporizhzhia pusat, Oleksandr Starukh, mengatakan rudal Rusia pada Senin (5/12/2022) telah menewaskan 2 orang.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan militer negaranya telah menembak jatuh sebagian besar rudal Rusia yang ditembakkan pada hari sebelumnya, dan para insinyur sudah mulai bekerja untuk memulihkan listrik.

"Orang-orang kami tidak pernah menyerah," kata Zelensky dalam pernyataan video di media sosial, seperti dilansir dari CNA, Selasa (6/12/2022).

Adapun hampir setengah dari sistem energi Ukraina telah rusak setelah berbulan-bulan karena Rusia menyerang pada infrastruktur listrik.

Warga Ukraina berada dalam cuaca dingin dan gelap selama berjam-jam pada saat suhu di luar ruangan turun di bawah nol.

Petugas mengimbau warga Ukraina untuk mengisi daya listrik dan menyiapkan cadangan air.

Kepala HAM PBB, Volker Turk, yang tiba Minggu (4/12/2022) di Ukraina dalam kunjungan 4 hari, harus memindahkan pertemuannya dengan para aktivis ke tempat perlindungan bawah tanah di ibu kota Kyiv saat misil ditembakkan Rusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper