Bisnis.com, JAKARTA - Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyampaikan, jumlah pengungsi pasca-luncuran awan panas guguran (APG) Gunung Semeru bertambah menjadi 2.489 jiwa.
Menurut dia, ribuan pengungsi yang mulai dievakuasi sejak Minggu (4/12/2022), tersebar di 11 titik pengungsian yang telah disiapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang.
"Hingga saat ini lokasi pengungsian masih tetap di 11 titik tapi memang ada tambahan sementara di beberapa titik," terang Abdul dalam agenda Disaster Briefing BNPB, Senin (5/12/2022).
seluruh kebutuhan logistik bagi para pengungsi telah dipastikan aman dan tercukupi. Seluruh titik tersebut, terang Abdul, juga dipastikan telah memenuhi seluruh syarata kelayakan tempat pengungsian.
"Lumajang menjadi daerah yang sudah banyak belajar jadi artinya benar-benar waktu menempa mereka untuk lebih siap dan baik dalam menghadapi bencana," ujarnya.
Di sisi lain, Abdul turut membawa kabar baik terkait kondisi terkini Gunung Semeru, aktivitas vulkanik gunung tersebut telah cenderung mereda sejak Minggu (4/12/2022) malam.
Pada pagi hari ini, BNPB juga menyebut bahwa gunung berapi yang berada di Selatan Jawa tersebut juga tak lagi menunjukkan aktivitas APG dan berada dalam kondisi yang cerah.
Sebelumnya, PVMBG Kementerian ESDM telah menaikkan status Gunung Semeru menjadi awas pada Minggu (4/11/2022) siang. Perubahan status ini dilakukan setelah gunung berapi tersebut terus menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik yang ditandai dengan luncuran APG sejak dini hari tadi.