Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Kabupaten Garut menyampaikan bahwa setidaknya delapan kecamatan terdampak oleh gempa 6,1 skala richter pada Sabtu (3/12/2022). Gempa hanya berdampak kepada retaknya beberapa rumah dan sedikit kerusakan di dapur sekolah.
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut hingga Minggu (4/12/2022) sore, terdapat penambahan jumlah rumah dan sekolah yang terdampak oleh gempa kemarin sore. Temuan itu berada di delapan kecamatan.
BPBD Garut mencatat bahwa temuan dampak gempa di Kota Intan berada di Kecamatan Bungbulang, Pakenjeng, Cikelet, Selaawi, Talegong, Cibalong, Samarang, dan Cisewu. Sebagian besar kecamatan itu berada di wilayah selatan Garut.
Sebanyak 35 rumah dilaporkan terdampak gempa, dengan total 18 keluarga yang terdiri dari 65 jiwa. Namun, dampak itu hanya berupa retakan, bukan kerusakan yang besar.
“Para wargi tak perlu khawatir, karena berdasarkan data dari BPBD Garut rumah-rumah tadi hanya terdampak, tidak tergolong ke dalam rumah rusak ringan, sedang, atau berat,” dikutip dari akun Instagram Diskominfo Garut, Minggu (4/12/2022) malam.
Selain itu, terdapat dua sekolah yang terdampak oleh gempa Garut. Sekolah tersebut berada di Desa Jatiwangi Kecamatan Pakenjeng dan di Kecamatan Selaawi.
Baca Juga
BPBD menghimbau masyarakat Garut untuk melapor apabila terdapat keluarga atau kenalan yang terdampak oleh gempa tersebut ke nomor kontak 08522061117.
Sebelumnya, Bupati Garut Rudi Gunawan menyampaikan bahwa terdapat sejumlah lokasi yang terdampak gempa, tetapi tidak terjadi kerusakan parah.
Rudi menyatakan bahwa banyak informasi yang beredar bahwa terjadi kerusakan parah akibat gempa di Garut. Berbagai video kerusakan bangunan beredar cepat setelah gempa di Garut terjadi.
“Akibat itu, tiga menteri konfirmasi supaya saya mengecek bener enggak, bener 6,1 [skala richter] enggak, ada apa-apa. Ya, enggak ada apa-apa, saya bersyukur,” ujar Rudi pada Minggu (4/12/2022).