Bisnis.com, JAKARTA - Imbas kejadian luar biasa (KLB) polio di Pidie Aceh, pemerintah memint semua menyusul capaian Imunisasi Kejar yang berlangsung sejak Mei hingga November 2022.
Imunisasi Kejar untuk melindungi anak-anak dari kematian dan kecacatan akibat penyakit dengan cara memberikan imunisasi tambahan bagi cakupan imunisasi rutin yang masih rendah.
Imunisasi yang termasuk dalam Imunisasi kejar di antaranya adalah pemberian vaksin polio termasuk Oral Polio Vaksin (OPV) dan Inactivated Polio Vaksin (IPV), pentavalen DPT, HB-HiB, maupun campak rubella.
Capaian Imunisasi kejar untuk imunisasi campak rubella di Jawa-Bali, termasuk DKI Jakarta sudah mencapai 97,7 persen dari total capaian, namun di provinsi lain hanya mencapai angka sekitar 63,9 persen dari total capaian.
Lalu, untuk Imunisasi Kejar di Jawa-Bali sudah mencapai target di angka 84,6 persen untuk OPV dan 91,3 persen untuk pentavalen, sementara imunisasi kejar suntik IPV masih berada di angka 77,3 persen.
Kendati demikian, angka-angka ini masih berada di atas capaian imunisasi kejar OPV, IPV dan pentavalen di Provinsi di luar Jawa-Bali.
Baca Juga
“Kalau kita lihat secara umum di luar Provinsi Jawa-Bali. Untuk imunisasi kejar untuk OPV, IPV, dan pentavalen capaiannya masih sangat rendah. OPV 33,6 persen, IPV 23,8 persen, dan pentavalen 30,2 persen,” ujar Plt. Direktur Pengelolaan Imunisasi dr. Prima Yosephine dikutip dari keterangan resmi pada Sabtu (3/12/2022).
Imbas dari ditemukannya kasus polio di Aceh, pemerintah menggalakkan imunisasi kejar polio di semua provinsi yang belum mencapai target 95 persen.
“Semua provinsi harus melanjutkan imunisasi kejar polio khususnya dan memastikan semua sasaran balita 12-59 bulan harus mendapatkan dosis polio tetes 4 dosis dan 1 dosis untuk imunisasi polio suntik.” jelas Prima
Sementara untuk capaian imunisasi kejar pentavalen DPT, HB-Hib di seluruh Indonesia hanya ada 7 provinsi yang sudah memenuhi target di antaranya, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, dan Jawa Timur, Lampung, Kepulauan Riau, dan Sumatra Selatan.
Dalam hal ini, DKI Jakarta termasuk provinsi yang belum memenuhi target capaian Imunisasi Kejar pentavalen DPT, HB-Hib.