Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menlu Retno: Habis G20, Kami Ditagih Tindaklanjutnya!

Jokowi mendorong jajarannya segera menindaklanjuti kerja sama yang terlahir dari agenda KTT G20 di Bali.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Presiden RI Joko Widodo, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani menggelar konferensi pers di auditorium Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, Bali pada Rabu (16/11/2022). Bisnis-Akbar Evandio.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Presiden RI Joko Widodo, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani menggelar konferensi pers di auditorium Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, Bali pada Rabu (16/11/2022). Bisnis-Akbar Evandio.

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengaku Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong jajarannya segera menindaklanjuti kerja sama yang terlahir dari agenda Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.

“Baru saja Bapak Presiden mengadakan rapat terbatas dalam rangka menindaklanjuti hasil KTT G20. Jadi, ini memang betul-betul gaya Bapak Presiden bahwa setelah semua perhelatan selesai, maka selalu kami [menteri] ditagih dengan tindaklanjutnya,” ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (28/11/2022).

Lebih lanjut, Retno memerinci bahwa dalam penanganan tindak lanjutnya, akan ada beberapa menteri yang ditugaskan untuk mengawal baik dari sisi investasi, komitmen politik, maupun dari sisi non investasi dan non politik dalam artian kerja sama yang bersifat lebih luas.

“Jadi, sudah ditunjuk masing-masing penanggung jawabnya. Bapak Presiden mengatakan khusus untuk investasi nanti yang memfollow up yang menjadi contact person pertamanya adalah Menko Marinves [Luhut]. Kemudian, untuk urusan politik menlu. Di luar politik dan investasi ada menko ekonomi [Airlangga]. Tentunya sekali lagi, ini akan menjadi kerja keroyokan untuk menindaklanjuti,” tuturnya.

Dia melanjutkan dalam diskusi tersebut, Jokowi mengaku senang Indonesia berhasil menepati janji dalam menjalankan Presidensi G20 dengan baik yang dibuktikan dengan menetaskan Bali G20 Declaration Leader’s.

“Itu menunjukkan bahwa Indonesia dipercaya oleh dunia, ada trust yang besar dan menunjukkan ditengah perbedaan yang tidak saja tajam tetapi juga lebar dan dalam, kita dapat menjembatani perbedaan ini, sehingga dapat mengumpulkan komitmen kerja sama dari negara G20 yang tertuang di dalam deklarasi 52 paragraf tersebut,” katanya.

Sebelumnya, Jokowi meminta jajarannya untuk segera mengeksekusi semua program dan inisiatif yang telah disepakati pada pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia.

Apalagi, terdapat 226 proyek yang bersifat multilateral dengan nilai sebesar US$238 dan 140 proyek yang bersifat bilateral dengan nilai US$71,4 miliar.

Hal tersebut disampaikan Presiden saat memimpin rapat terbatas mengenai Evaluasi Pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (28/11/2022) siang.

“Ini yang paling penting agar segera ditindaklanjuti dengan membentuk task force untuk menyelesaikan kesepakatan-kesepakatan. Ini harus dipastikan bahwa semua proyek program dan inisiatif ini segera dapat dieksekusi dengan cepat,” ujarnya.

Selain itu, Jokowi juga mendorong jajarannya untuk mempercepat realisasi komitmen investasi yang diperoleh dari negara-negara G20.

“Saya melihat saat di Bali, di B20 itu energi positifnya kelihatan sekali, panas. Oleh sebab itu, jangan sampai komitmen investasi yang sudah ada ini tidak bisa terealisasi di lapangan,” katanya.

Sejumlah komitmen investasi tersebut, antara lain, pendanaan infrastruktur melalui skema Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) dan pendanaan pengembangan kendaraan listrik melalui Just Energy Transition Partnership (JETP) yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS).

Selain itu, terdapat juga komitmen investasi dari Jepang, Inggris, dan Korea Selatan untuk MRT Jakarta serta kerja sama dengan Turki untuk pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra dan investasi lainnya.

“Saya melihat ini banyak sekali. Oleh sebab itu, perlu segera ada task force khusus, misalnya yang Amerika [Serikat] siapa, yang UAE [Persatuan Emirat Arab/PEA] siapa, yang Korea siapa, yang Jepang siapa, semuanya, yang China siapa, sehingga semuanya bisa secara detail menindaklanjuti apa yang menjadi kesepakatan kita di Bali,” pungkas Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper